Bisnis.com, JAKARTA - Harga daging sapi bisa turun hingga level Rp90.000 per kilogram seiring dengan realisasi impor sapi siap potong pada Oktober yang mencapai 26.250 ekor, dengan catatan pemerintah melakukan beberapa hal berikut.
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi mengatakan setidaknya ada empat hal yang bisa memengaruhi penurunan harga daging sapi menjadi Rp90.000/kg.
Pertama, pemerintah harus bisa memastikan kualitas sapi siap potong yang didatangkan oleh perusahaan importir adalah yang sesuai dengan permintaan pasar.
“Jika kualitas sapi siap potong yang masuk tidak jauh berbeda dengan Lebaran lalu, harga tidak banyak berubah. Saat itu, memang harganya murah karena kualitasnya jelek, tetapi masyarakat tetap membeli yang kualitas bagus dengan harga yang tinggi,” kata Asnawi seperti dilaporkan harian Bisnis Indonesia, Senin (21/10/2013).
Kedua, lanjutnya, pemerintah harus tetap mengawasi harga jual yang diterapkan perusahaan importir kepada rumah pemotongan h wan atau feedloter yang terintegrasi dengan pemotongan. Jika harga masih tinggi, dikhawatirkan akan menimbulkan efek domi no dan harga di pasar ritel tetap tinggi.
Dia menambahkan, langkah ketiga, dengan menentukan distribusi sapi siap potong. Pemerintah akan menyalurkan sapi yang setara dengan 3.937,5 ton daging tersebut ke beberapa provinsi yang mengalami kekurangan pasok an seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Sumatra Barat atau hanya di Jabodetabek.
Selengkapnya baca di harian Bisnis Indonesia edisi Senin (21/10/2013) atau di http://epaper.bisnis.com/index.php/PopPreview?IdContent=24&PageNumer=6&ID=114812.