Bisnis.com, JAKARTA - Institute for Development of Economics dan Finance (INDEF) menilai pemerintah harus mengembalikan fungsi Badan Urusan Logistik (Bulog) seperti semula guna menanggulangi kartel bahan pangan.
Direktur INDEF Enny Sri Hartati mengatakan saat ini pasar tidak memiliki penengah antara produsen dengan konsumen dalam kebijakan penentuan harga.
"Kita butuh yang netral. Kalau pemain yang jadi wasit yang ada jadi kartel," katanya dalam Diskusi Tinjauan Historis dan Prilaku Kartel Pangan Strategis, Sabtu (19/10/2013). Hal tersebut, hanya dimungkinkan dilakukan oleh pemerintah karena merupakan regulator.
Menurutnya, Bulog seharusnya memiliki dua fungsi strategis yakni penyangga stok kebutuhan dalam negeri dan stabilisasi harga. "Kalau hanya memikirkan harga tanpa ada stok juga timpang," jelasnya.
Sejak berubahnya Bulog menjadi perusahaan umum, kata Enny, aktivitas Bulog tidak sejalan dengan namanya sehingga patut untuk dibubarkan.
Sementara itu, Direktur Centre for Agricultural Policy Studies Tito Pranolo mengatakan fungsi Bulog saat ini sudah berubah jauh.
"Harusnya Bulog itu merupakan badan negara yang menjadi eksekutor bukan business oriented," paparnya.