Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panen Kedelai & Bunga Tertunda, Ekspor CPO Indonesia Melonjak

ekspor CPO

Bisnis.com, JAKARTA—Pengiriman kelapa sawit dari Indonesia melonjak selama September 2013.

Kenaikan ini adalah yang pertama sejak 4 bulan terakhir dipicu berkurangnya pasokan minyak pengganti yang mengerek permintaan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO).

Sebuah data dari asosiasi minyak kelapa sawit Indonesia menunjukkan ekspor tercatat naik 11% menjadi 1,64 juta ton dari sebelumnya 1,48 juta ton pada Agustus.

Lonjakan tersebut tercatat sebagai yang pertama sejak Mei ketika penjualan naik 21%. Adapun pada September 2012, penjualan mencapai 1,38 juta ton.

Nilai tengah dari estimasi 4 pakar di bidang produksi CPO yang disurvei Bloomberg menyatakan kenaikan ekspor mencapai 1,6 juta ton.

Naiknya permintaan kelapa sawit bisa memperpanjang reli harga di bursa berjangka yang anjlok ke level terendah dalam 4 tahun terakhir pada Juli.

Adapun pasokan kedelai AS ada di posisi terendah dalam 4 tahun terakhir bulan lalu.

Menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), tertundanya panen kedelai di AS karena hujan dan panen bunga matahari di Rusia dan Ukraina telah mengurangi pengiriman biji minyak nabati secara signifikan.

Sementara itu, importasi India sebagai pembeli terbesar di dunia tercatat anjlok 23% ke posisi 431.240 ton sedangkan pembelian CPO dari China menanjak 7,3% menjadi 182.740 ton.

Eksportasi ke AS melonjak 68% ke level 57.170 ton pada September dibandingkan dengan sebulan lalu.

Kontrak untuk pengiriman Desember di Bursa Derivatives Malaysia siang ini tercatat pada posisi 2.730 ringgit (US$746) per ton.

Harga sempat turun ke titik 2.137 ringgit pada Juli, terendah sejak Oktober 2009.

Sementara itu, menurut data dari Malyasian Palm Oil Board, eksportasi dari Malaysia naik 5,2% menjadi 1,61 juta ton selama September.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper