Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perum Bulog Yakin Tidak Akan Impor Beras

Bisnis.com, PURWOKERTO - Perum Bulog optimistis tidak akan impor beras karena hingga sekarang telah mampu menyerap 3,2 juta ton beras."Hingga hari ini penyerapan beras dalam negeri telah mencapai 3,2 juta ton. Dengan asumsi sampai akhir tahun harus ada

Bisnis.com, PURWOKERTO - Perum Bulog optimistis tidak akan impor beras karena hingga sekarang telah mampu menyerap 3,2 juta ton beras.

"Hingga hari ini penyerapan beras dalam negeri telah mencapai 3,2 juta ton. Dengan asumsi sampai akhir tahun harus ada stok 2 juta ton, maka kemungkinan besar tidak akan impor beras," ujar Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso, Kamis (10/10).

Sutarto mengatakan hal itu di sela-sela peluncuran Bulog Mart di Kantor Bulog Subdivisi Regional IV Banyumas.

Dia menjelaskan penyerapan sebesar 3,2 juta ton tersebut cukup besar jika dibandingkan dengan produksi padi dalam negeri.

Dia memperkirakan produksi dalam negeri hanya meningkat 0,3% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Hanya saja, kalau terjadi lonjakan harga di akhir tahun dan Bulog harus mengeluarkan cadangan beras, maka tidak menutup kemungkinan adanya opsi impor. Prediksi paling pahit, jika impor, misalnya prediksi saya jumlahnya jauh lebih rendah kalau dibandingkan dengan impor pada tahun lalu," katanya.

Sutarto mengungkapkan impor beras pada 2012 mencapai 600.000 ton, sedangkan kalau tahun ini impor paling banyak sekitar 300.000 ton.

"Sekali lagi saya katakan, itu adalah prediksi terjeleknya. Namun, kami optimis penyerapan pangan bakal optimal dan tidak impor," tegasnya.

Dia menjelaskan mulai September 2013 hingga Februari 2014 terjadi penurunan penyerapan pangan, karena petani memasuki masa tanam dan akan memasuki masa panen pada Maret.

Dengan demikian, sambungnya, dalam setahun Bulog mampu menyerap beras secara maksimal selama 6 bulan atau di masa panen, sedangkan 6 bulan lainnya mengalami penurunan.

"Itu sudah merupakan siklus tahunan, makanya kami memaksimalkan penyerapan pada 6 bulan saat ada masa panen," katanya. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper