Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan benih sayuran hibrida PT East West Seed Indonesia (Ewindo) mulai serius masuk pasar florikultura, dengan meluncurkan benih bunga unggul Begonia varietas Bali F1.
"Melalui penyediaan benih unggul dan pembinaan kepada petani kami optimistis mampu membantu mendorong industri florikultura Indonesia," jelas Glenn Pardede, Presdir Ewindo, dalam keterangan pers, Kamis (26/9).
Menurut data Direktorat Jenderal Hortikultura, Departemen Pertanian, nilai perdagangan florikultura dunia mencapai US$80 miliar dan tumbuh 6%-9% per tahun.
Belanda adalah salah satu negara eksportir besar dan industri florikultura mampu menyumbang devisa lebih dari 40%.
Adapun ekspor florikultura Indonesia masih sangat kecil, yaitu baru US$9 juta - US$13 juta per tahun.
“Ewindo yang selama ini dikenal sebagai produsen benih Cap Panah Merah memasarkan varietas sayuran unggul yang sangat digemari petani, karena ketahanan terhadap penyakit dan memiliki kemampuan produksi tinggi. Kami akan memberikan pelatihan kepada petani bunga untuk lebih meningkatkan keterampilan dalam budi daya dan pengembangan industri florikultura,” ujar Glenn.
Glenn menjelaskan Ewindo sudah mengembangkan 20 varian bunga, termasuk Begonia, sedangkan yang dikembangkan di Indonesia adalah Begonia Bali F1. Dalam memasarkan Begonia, Ewindo menggandeng mitra dari Yayasan Bina Tani Sejahtera.
Ketua Yayasan Bina Tani Sejahtera Atmadi Saleh mengatakan setelah bibit Begonia disemai, petani tinggal mengembangkan. Saat berusia 2 bulan harganya Rp20.000 dan usia 3 bulan bisa Rp40.000.
Begonia, kata Atmadi, memiliki keunggulan mampu berbunga untuk waktu yang lama, yaitu 6-7 bulan dan dapat ditanam mulai dari dataran rendah hingga tinggi.
Dia menjelaskan keindahan varietas Begonia ini bisa dilihat dari bentuk daunnya yang tebal dan berwarna hijau tua maupun hijau muda, serta tanaman ini selalu berbunga dan tahan terhadap cuaca.
Memiliki ukuran bunga yang besar dengan warna bunganya bervariasi seperti merah, merah muda dan putih dan sangat cocok dikembangkan di dalam pot atau taman.
Glenn Pardede yang juga Ketua Umum Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo) menjelaskan Yayasan Bina Tani Sejahtera sebagai penyemai benih hingga menjadi bibit tanaman siap tanam (plug) untuk kemudian dikembangkan oleh petani.
"Melalui kolaborasi ini diharapkan akan memudahkan dan memberikan keuntungan yang lebih besar kepada petani," jelasnya. (Foto:magic1278)