Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mengajukan 24 perusahaan eksportir perikanan untuk didaftarkan oleh otoritas pengawasan produk perikanan Federasi Rusia, Rosselkhoznadzor.
Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) KKP Narmoko Prasmadji menuturkan KKP telah mengirimkan tim pada pekan lalu, untuk bernegosiasi dengan pihak Rusia terkait suspensi impor sementara yang diterapkan terhadap produk perikanan asal Indonesia sejak Juli 2013.
"Rusia apresiasi kedatangan kita dan berharap ekspor bisa segera dibuka. Produk kita dinilai baik dan bisa dinikmati masyarakat Rusia," tutur Narmoko di kantornya, Senin (23/9/2013).
Terkait kewajiban registrasi perusahaan eksportir Indonesia, imbuhnya, KKP telah mengirimkan berkas 24 perusahaan dari sekitar 160 perusahaan yang sebelumnya telah terdaftar sebagai eksportir produk perikanan Indonesia ke Rusia.
Perusahaan-perusahaan tersebut dinilai memiliki komunikasi dan hubungan dagang yang baik dengan pihak Rusia, serta memiliki kompetensi prima untuk masuk ke pasar negara itu.
"Kita sudah kirimkan berkas 24 perusahaan ekspotir untuk diregistrasi di Rusia. Namun, belum bisa diproses, karena mereka minta berkasnya diterjemahkan dalam bahasa Rusia dan mereka tidak punya anggaran," ujarnya.
Narmoko mengatakan dengan sikap otoritas Rusia tersebut KKP harus menerjemahkan sendiri dokumen milik 24 perusahaan eksportir. Selanjutnya, otoritas Rusia akan melakukan inspeksi lapangan di Indonesia untuk memastikan praktik sesuai dengan standar Rusia.
Perkembangan yang menggembirakan, lanjutnya, pihak Rusia akan mendidik tenaga inspektur dan analis Indonesia untuk lebih memahami standar dan metode pemeriksaan produk perikanan versi Custom Union Federasi Rusia.
Kendati porsi ekspor Indonesia ke Rusia hanya 1%-2%, tetapi Narmoko menilai pencabutan suspensi impor produk perikanan Indonesia merupakan kepentingan nasional yang perlu diperjuangkan.
"Rusia ini permintaannya lagi naik karena ekonomi mereka bagus. Ini peluang pasar buat Indonesia. Rusia juga butuh produk perikanan kita," kata Narmoko.
Produk perikanan Indonesia yang mendapat permintaan tinggi di Rusia adalah minyak ikan, tuna, dan udang. "Rusia dan Belarusia itu minta fish oil untuk diet, apalagi mau musim dingin," imbuhnya.
Ekspor ikan dan produk perikanan Indonesia ke Rusia melesat 500% pada periode 2008-2012. Pada 2008, nilainya tercatat US$5,93 juta, naik menjadi US$15,38 juta pada 2010, dan US$36,01 juta pada 2012.