Bisnis.com, SURABAYA – Pemerintah siap memperkuat kemitraan dengan dunia usaha untuk mendorong pertumbuhan sektor UKM di Indonesia mengingat lapangan kerja yang disediakan pemerintah dan korporasi sudah jauh tertinggal dari pertumbuhan angkatan kerja.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krishnamurti mengatakan Indonesia sangat membutuhkan keberadaan wirausaha untuk memperkuat perekonomian nasional sekaligus untuk mengurai masalah pengangguran di Tanah Air.
“Saat ini kebutuhan lapangan kerja di Indonesia telah mencapai 400.000 per tahun. Dengan kondisi seperti ini, tentu kita berharap akan semakin banyak masyarakat yang menjadi wirausaha,” ujarnya disela-sela penutupan Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Sampoerna Expo 2013 di Gramedia Expo, Minggu malam (22/9/2013).
Dia menegaskan saat ini pemerintah telah menerbitkan sejumlah aturan yang sangat tegas, mulai dari Permendag hingga SE Dirjen untuk memberikan kemudahan kepada pelaku usaha UKM untuk masuk ke pasar modern.
Dengan aturan yang ada, setiap produk yang dihasilkan UKM dapat lebih mudah masuk ke pasar modern. Dalam hal listing fee, biaya yang dikenakan ke pelaku UKM tidak diberlakukan untuk setiap produk, tetapi dikenakan kepada pelaku usahanya. Dengan demikian, setiap pelaku UKM dapat memasok lebih dari 1 item produk ke pasar modern, cukup hanya dengan membayar 1 kali listing fee.
Namun demikian, Bayu menegaskan kendati syarat untuk masuknya dipermudah, setiap UKM tersebut harus tetap mengikuti ketentuan mengenai standar kualitas produk yang sudah ditetapkan jika ingin memasok ke pasar modern.
Yang tak kalah penting, pembayaran ke pelaku UKM juga harus dipercepat karena umumnya dana tersebut dibutuhkan pengusaha UKM untuk cash flow.
Bayu mengatakan kegiatan UKM Expo sangat dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan bisnis pelaku UKM sekaligus untuk menginspirasi warga lainnya agar berani menjadi wirausaha.
“Sebagian besar perusahaan besar yang ada di Tanah Air maupun di dunia tidak tiba-tiba besar, tetapi umumnya dimulai dari usaha yang sangat sederhana,” ujarnya.