Bisnis.com, BANJARMASIN - Jika ingin disebut negara maju Indonesia harus memenuhi salah satu syarat versi Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Indonesia, menurut Dahlan, belum bisa dikategorikan sebagai negara maju. Kenapa? Karena isu ekonomi belum menjadi berita utama (headline) media massa nasional.
"Salah satu ciri negara maju adalah bila 60% dari headline media massa adalah masalah ekonomi. Kenyataannya, di Indonesia 70% berita utama media massa di Indonesia masih politik dan menjadi isu utama," ujar Dahlan pada pembukaan Kongres XXIII Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Banjarmasin, Kamis (19/9).
Kongres yang dibuka oleh Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin juga dihadiri oleh Gubernur dari Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan Gubernur Jawa Barat serta tokoh pers nasional.
Padahal, sambung Dahlan, Indonesia sudah mengarah menjadi negara maju, dimana perekonomian terus tumbuh.
Namun, kondisi kemajuan pemerintah dengan arah pemberitaan media massa terjadi kesenjangan yang cukup berarti, dimana media masih tetap menganggap politik sebagai panglima.
Dahlan mengungkapkan era pers saat ini dengan pers kemerdekaan telah terjadi pergeseran, begitu juga dengan latar belakang para wartawannya.
Pada masa dahulu wartawan sudah bisa dipastikan berasal dari tokoh-tokoh perjuangan, yang notabene masih bersentuhan dengan politik, begitu juga dengan beberapa dekade setelahnya banyak wartawan dari aktivis kampus.
Kini bakal ada era baru, dimana Indonesia sudah menuju sebagai negara maju terutama di bidang ekonomi, sehingga seharusnya pemberitaan ekonomi sudah harus menggeser masalah politik.
"Dengan demikian perlu disiapkan pemberitaan yang berkaitan dengan ekonomi, bila tidak media akan ditinggal oleh keadaan," katanya.
Terkait dengan perekonomian, menurut Dahlan kini pemerintah telah membangun beberapa skenario untuk meningkatkan ekspor berbagai produk dan menekan impor.
Saat ini pemerintah bertekad Indonesia akan menjadi eksportir buah tropik ke berbagai negara, antara lain dengan mengembangkan buah-buah tersebut di berbagai provinsi seperti di Jawa Barat.
"Di Jawa Barat kita mengembangkan manggis 3.000 hektare, selain itu pisang yang juga akan dikembangkan secara bergantian di berbagai provinsi di Indonesia," katanya.
Pemerintah juga sedang membangun pabrik gula terbesar di Banyuwangi Jawa Timur, yang mampu memproduksi 6.000 ton.
"Pabrik ini murni "merah putih," katanya sambil berharap, segala upaya tersebut akan membawa Indonesia sebagai negara yang lebih cepat maju. (Antara)