Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daya Beli Menurun, FLPP tak Capai Target

Bisnis.com, JAKARTA—Penyaluran rumah bersubsidi melalui skim fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) diperkirakan tidak akan mencapai target yang ditetapkan pemerintah tahun ini akibat banyaknya faktor yang menyebabkan penurunan daya beli

Bisnis.com, JAKARTA—Penyaluran rumah bersubsidi melalui skim fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) diperkirakan tidak akan mencapai target yang ditetapkan pemerintah tahun ini akibat banyaknya faktor yang menyebabkan penurunan daya beli masyarakat.

Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) menyatakan penyaluran maksimal rumah bersubsidi pada 2013 hanya mencapai sekitar 75% dari target awal.

“Sampai akhir tahun mungkin rumah bersubsidi yang bisa dijual sekitar 80.000 atau paling banyak 90.000 unit. Memang tidak bisa memenuhi target, karena banyak sekali hambatannya,” ujar Eddy Ganefo, Ketua Umum Apersi (Munas di Pontianak) hari ini, Senin (16/9/2013).

Dia menjabarkan berbagai faktor mengakibatkan daya beli masyarakat semakin menurun. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tuturnya, lalu melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, dan naiknya suku bunga Bank Indonesia.

Dari sisi lainnya, ungkapnya, musim hujan yang berkepanjangan juga menjadi penghambat pembangunan rumah. Selain itu, di lapangan terkendala aturan baru dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Aturan baru BPN No.2/2013 tentang SHGB (sertifikat hak guna bangunan) tersebut mengharuskan pengembang memecah tanah terlebih dahulu sebelum dilakukan akad jual beli (AJB) saat konsumen mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR).

“Masalah ini sangat menghambat karena proses pemecahan tanah tidak bisa dilakukan secara continue, kita harus menunggu lama. Dulu masih bisa langsung,” jelasnya.

Penjualan rumah bersubsidi yang dilakukan oleh anggota Apersi sampai September ini diperkirakan mencapai 40.000 unit rumah. Hingga akhir tahun, pihaknya memperkirakan hanya bisa menjual sekitar 60.000 unit. Awalnya Apersi menargetkan hingga 100.000 unit.

Secara keseluruhan, Kementerian Perumahan Rakyat menyatakan realisasi penjualan rumah bersubsidi yang disalurkan melalui skim FLPP mencapai 51,3% dari target tahun ini.

Per 12 September, realisasi penyaluran FLPP mencapai 62.076 unit rumah atau senilai dengan Rp3,16 triliun. Adapun target penyaluran FLPP 2013 berjumlah 121.000 unit rumah atau senilai Rp6,96 triliun.

Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera Sri Hartoyo merasa optimis target yang telah ditetapkan akan tercapai. Menurutnya, akan muncul efek domino dari proses pameran rumah bersubsidi beberapa waktu lalu.

"Kegiatan pameran diharapkan dapat meningkatkan potensi pembelian rumah bersubsidi. Kegiatan pameran diharapkan dapat memberikan informasi lebih detil kepada masyarakat," katanya.

Berdasarkan data yang dirilis Kemenpera, besaran transaksi yang diperoleh melalui pameran di 10 kota mencapai Rp882,6 miliar dengan jumlah transaksi 9.941 unit rumah. Pameran yang digelar periode Agustus-September 2013 tersebut dikunjungi oleh 155.670 orang.

Pemimpin Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan Kemenpera D.T. Sasaswati meyakini akan muncul efek domino setelah pameran berlangsung. Meski transaksi tidak langsung terjadi saat pameran, sambungnya, efek domino setelah pameran akan muncul.

“Diharapkan dengan adanya pameran dapat meningkatkan potensi pembelian rumah bersubsidi hingga lima kali lipat. Dari penjualan 9.941 unit, kami perkirakan akan bergerak hingga 49.705 unit rumah sampai akhir tahun,” ujarnya.

Pihaknya tidak mengkhawaitrkan adanya keterbatasan pasokan rumah. Dia mengatakan banyak pengembang yang menjual rumah bersubsidi di bawah harga yang telah dipatok pemerintah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatia Qanitat
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper