Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Setop Penerbitan Izin Rute dan Penambahan Frekuensi

Bisnis.com, JAKARTA-- Kementerian Perhubungan menghentikan sementara (moratorium) penerbitan izin penambahan rute terbang termasuk penambahan frekuens,i seiring dengan kepadatan jadwal penerbangan di Bandar Udara Soekarno-Hatta sebagai bandara tujuan

Bisnis.com, JAKARTA-- Kementerian Perhubungan menghentikan sementara (moratorium) penerbitan izin penambahan rute terbang termasuk penambahan frekuens,i seiring dengan kepadatan jadwal penerbangan di Bandar Udara Soekarno-Hatta sebagai bandara tujuan asal penerbangan (origin destination). 

Djoko Murjatmodjo, Direktur Angkutan Udara Ditjen Hubud Kemenhub, mengemukakan moratorium tersebut dilakukan lantaran pihaknya saat ini tengah melakukan evaluasi dan penataan secara menyeluruh seluruh rute maupun frekuensi penerbangan yang terhubung dengan Bandara Soekarno-Hatta. 

"Izin penambahan [rute dan frekuensi] kami setop hingga penataan dan pengembangan kapasitas Bandara Soekarno-Hatta telah rampung," ujarnya saat dihubungi, Minggu (15/9/2013). 

Menurutnya, moratorium persetujuan izin rute maupun penambahan frekuensi penerbangan kemungkinan bisa berlaku hingga tahun depan, dengan kepadatan slot yang tersedia  di bandara internasional tersebut. 

Kendati demikian, kata Djoko, maskapai masih berpeluang untuk menambah melakukan penambahan frekuensi jika mengambil slot jam terbang malam yang tersedia.

"Karena untuk slot pagi dan siang sudah tidak bisa lagi karena terlampau padat dan ramai. Yang masing mungkin itu adalah slot terbang malam, tapi ini justru kurang mendapat respon dari operator [maskapai]," paparnya. 

Dia menambahkan, penggunaan pesawat berbadan lebar oleh sejumlah maskapai dalam melayani rute-rute domestik diharapkan makin meningkat agar mampu mengurangi frekuensi terbang dari Bandara Soekarno-Hatta ke sejumlah bandara yang terhubung. 

Menurut Djoko, dari sisi kapasitas, penggunaan pesawat berbadan lebar seperti Airbus 330 maupun Boeing 787 lebih efesien dalam mengangkut penumpang sehingga frekuensi terbang bisa dikurangi serta memperlonggar slot penerbangan di jam sibuk.

Namun, katanya, hal tersebut tergantung dari realisasi pengembangan bisnis masing-masing maskapai yang telah menyatakan kesiapannya untuk menggunakan pesawat berbadan lebar dalam meyanai rute-rute domestik dengan tingkat frekuensi terbang yang cukup tinggi.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan juga tengah melakukan evaluasi bandara terkait penambahan jam operasional untuk membantu pengurangan beban Bandara Soekarno Hatta. Kendati demikian, belum terdapat satupun maskapai yang mengajukan slot untuk terbang malam. 

Direktur Bandara Ditjen Hubud Kemenhub Bambang Tjahjono mengatakan operasional 24 jam bandara sangat tergantung juga dengan permintaan slot penerbangan yang diajukan oleh operator pesawat. (ltc)



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper