Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembayaran Bunga Utang Luar Negeri Berpeluang Lampaui Pagu

Bisnis.com, JAKARTA – Pembayaran bunga utang luar negeri tahun ini berisiko melebihi pagu anggaran seiring pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Bisnis.com, JAKARTA – Pembayaran bunga utang luar negeri tahun ini berisiko melebihi pagu anggaran seiring pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Hingga 31 Agustus, realisasi pembayaran kewajiban utang luar negeri sudah mencapai Rp20 triliun atau 127,2% dari pagu anggaran Rp15,8 triliun.

Realisasi itu melonjak signifikan dari posisi 31 Juli yang masih Rp7,59 triliun atau 48,2% dari pagu. Artinya dalam waktu sebulan, kewajiban utang membengkak Rp12,41 triliun atau 163,5% dari realisasi Juli seiring depresiasi rupiah.

Namun demikian, Direktur Strategi dan Portofolio Utang Ditjen Pengelolaan Utang Schneider Siahaan membantah adanya pembengkakan kewajiban pembayaran utang karena pelemahan rupiah selama 2 bulan terakhir.

Menurutnya, data terakhir yang dikeluarkan oleh Ditjen Perbendaharaan belum mereklasifikasi bunga surat berharga negara (SBN) valuta asing ke bunga SBN dalam negeri sesuai rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Rekomendasi itu muncul setelah BPK melakukan audit utang negara yang menemukan penempatan bunga utang luar negeri pada pos pembiayaan dalam negeri. Agar konsisten, perlu reklasifikasi bunga utang luar negeri ke bunga utang dalam negeri.

“Menurut catatan kami, [realisasi pembayaran kewajiban utang] belum terlampaui dari anggaran total. Mungkin itu sebelum reklasifikasi. Mereka (Ditjen Perbendaharaan) mungkin belum meng-adjust dengan ketentuan yang baru,” jelas Schneider saat dihubungi hari ini, Senin (9/9/2013).

Pihaknya telah berhitung pembayaran kewajiban utang hingga akhir tahun masih sejalan dengan pagu APBN-P 2013 sekalipun rupiah terdepresiasi 20,5% sejak awal tahun (year to date)  menjadi Rp11.500 per dolar Amerika.

“Data mengenai realisasi sebenarnya akan saya berikan besok,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper