Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

90% Bahan Baku dalam Dolar, Petrokimia Gresik Genjot Ekspor Pupuk

Bisnis.com, JAKARTA – Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat memaksa PT. Petrokimia Gresik (PKG) persero mengatur ulang strategi bisnisnya. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah mengenjot realisasi ekspor pupuk

Bisnis.com, JAKARTA – Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat memaksa PT. Petrokimia Gresik (PKG) persero mengatur ulang strategi bisnisnya. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah mengenjot realisasi ekspor pupuk perseroan.

Sekretaris Perusahaan PKG bambang Heru dalam pernyataan pers yang diterima Bisnis hari ini, Senin (2/9/2013), mengatakan 90% bahan baku produksi pupuk masih di impor dari negara China dan negara-negara di kawasan Timur Tengah. Untuk mengimbangi membengkaknya beban produksi ini, perseroan mengambil langkah mengenjot realisasi ekspor pupuknya.

“Kami berusaha tetap survive menjalankan bisnis pupuk ini disaat harga dollar yang semakin tinggi. Untuk itu kami harus mengambil langkah untuk meminimalisir dampak penaikan ini, yaitu dengan meningkatkan realisasi ekspor,” katanya.

Rencananya, lanjut Bambang, pada September ini perseroan akan fokus menggarap pasar pupuk di negara India dan Nigeria. Untuk itu, perusahaannya sudah menyiapkan 40.000 ton pupuk jenis NPK sementara untuk pupuk jenis ZA tersedia 7.500 ton.

Meskipun porsi ekspor ditingkatkan, Bambang menjelaskan perseroan masih menjaga supply pasar dalam negeri, apalagi berdasarkan perhitungannya bulan ini sudah mulai memasuki musim tanam II.Perseroan tengah menyiapkan 250.000 ton pupuk NPK Phonska bersubsidi dalam rangka mengantisipasi lonjakan permintaan.

“Kami sengaja membagi secara cermat kuantum penjualan antara pasar domestik dan ekspor. Karena PKG juga berkomitmen mendukung program ketahanan pangan dengan menyediakan pupuk bersubsidi bagi petani,” jelasnya.

Realisasi penjualan ekspor perseroan hingga Juli 2013 untuk pupuk jenis NPK hingga mencapai 150.000 ton, jenis ZA terjual 21.000 ton. Sementara untuk pasar domestik, penjualan Pupuk NPK bersubsidi mencapai 1.244.000 ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper