Bisnis.com, Sao Paolo - Eksportir daging ayam asal Brasil mengaku siap bermitra dengan perusahaan di Indonesia, jika pemerintah membuka keran impor bagi produk mereka.
Paulo Rodrigo Torres , Poultry Commercial Manager C.Vale-Cooperativa Agroindustrial, mengatakan selain bisa memberikan harga yang lebih murah, para eksportir Brasil juga berpeluang melakukan kerja sama dengan perusahaan di Indonesia.
“Kami bisa memberikan harga yang lebih murah dan melakukan joint venture,” ujarnya kepada Bisnis di sela-sela International Poultry Show and 23rd Brasil ian Poultry Conference, Rabu Sore (28/8/2013) waktu Brasil atau Kamis dini hari tadi (29/8/2013) WIB.
Dalam kesempatan berbeda, Markets Director Brasil ian Poultry Assosiaciation (Uniao Brasileira de Avicultura/Ubabef) Ricardo Joao Santin mengatakan Brasil siap untuk bermitra dengan perusahaan lokal di Indonesia.
“Selain itu, jika Indonesia mau membuka pasarnya dan meminta Brasil melakukan voluntary quota seperti tidak lebih dari 200.000 ton per tahun, kami siap. Kami terbuka untuk membuka agreement dan partnership,” katanya.
Saat ini, Brasil mengekspor produknya ke lebih dari 150 negara. Pada tahun lalu, total volume ekspor unggas negara tersebut mencapai 4,14 juta ton dengan nilai US$8,36 juta. Ekspor daging ayam berada di urutan teratas dibandingkan dengan jenis unggas lainnya dengan volume 3,92 juta ton dan nilai US$7,7 juta.
Arab Saudi merupakan negara tujuan ekspor terbesar Brasil yakni mencapai 16% dari total nilai ekspor tahun lalu, disusul kawasan Uni Eropa 11%, Jepang 10%, Hong Kong 8%, dan Uni Emirat Arab 6%.
Dia yakin produsen daging ayam di Indonesia tidak akan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri jika konsumsi per kapita daging ayam terus naik dari posisi saat ini sebesar 5 kilogram per kapita.