Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Menguat, Agroindustri Udang Naik Omzet hingga 40%

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku agroindustri dan eksportir udang diproyeksi menikmati kenaikan omzet sekitar 30% - 40% seiring penguatan dolar Amerika Serikat dan kenaikan harga udang.

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku agroindustri dan eksportir udang diproyeksi menikmati kenaikan omzet sekitar 30% - 40% seiring penguatan dolar Amerika Serikat dan kenaikan harga udang.

Ketua Shrimp Club Indonesia Iwan Susanto mengatakan dampak penguatan dolar AS sangat besar terhadap industri udang nasional, terutama yang berorientasi ekspor.

Dibandingkan 2 bulan lalu, harga udang mengalami peningkatan dari Rp55.000 per kg menjadi Rp75.000. Belum lagi kurs terkoreksi dari Rp9.500/US$ menjadi Rp11.000.

Seiring menguatnya dolar AS, harga udang di pasar ekspor naik dari US$5 per kg menjadi US$6,81 per kg dengan asumsi kurs Rp11.000 per US$.

"Dampaknya sangat besar sekitar 30%-40%. Selain harga udangnya sendiri naik, ya karena rupiah terkoreksi," ujar Iwan ketika dihubungi Bisnis, Senin (26/8/2013).

Menurutnya, hal tersebut merupakan kondisi yang menggembirakan bagi eksportir produk hasil laut, khususnya udang.

Meski terjadi sedikit peningkatan ongkos produksi akibat kenaikan harga solar dan komponen pakan ikan yang diimpor, Iwan menegaskan bahwa dampak kenaikan harga udang dan apresiasi dolar AS lebih signifikan dan menguntungkan pelaku usaha.

"Kami komponen impornya kecil, hanya sedikit tepung ikan untuk pakan udang. Selebihnya konten lokal. Jadi dampaknya positif," kata Iwan.

Selain nilai, faktor pendongkrak omzet juga datang dari penaikan volume ekspor. Hal tersebut terjadi lantaran produksi udang di negara lain turut akibat terserang penyakit, sehingga permintaan udang dari Indonesia berpotensi meningkat.

"Yang paling penting kita harap pemerintah bisa jaga supaya harga udang ini jangan turun lagi," tuturnya.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ekspor ikan dan udang Indonesia terus meningkat dalam 3 tahun terakhir. Pada 2010, nilai ekspor ikan dan udang tercatat US$2,01 miliar, meningkat menjadi US$2,43 miliar pada 2011 dan US$2,75 miliar pada 2012.

Pada 2012, ekspor udang ke Malaysia mencapai US$250 juta, Singapura US$96,1 juta, Amerika Serikat US$137,8 juta, China US$57,1 juta, dan Jepang US$11,5 juta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper