Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rezeki Rupiah Melemah, Ekspor Produk Perikanan Bisa Terkerek

Bisnis.com, JAKARTA--Penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap mata uang regional, termasuk rupiah berpotensi mengerek nilai ekspor produk perikanan Indonesia.Edy Yuwono, Ketua Asosiasi Tuna Indonesia (Astuin), menuturkan nilai ekspor perikanan

Bisnis.com, JAKARTA--Penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap mata uang regional, termasuk rupiah berpotensi mengerek nilai ekspor produk perikanan Indonesia.

Edy Yuwono, Ketua Asosiasi Tuna Indonesia (Astuin), menuturkan nilai ekspor perikanan Indonesia bisa meningkat seiring menguatnya dolar AS terhadap Rupiah. Pada Senin (26/8) siang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menyentuh Rp10.999/US$.

"Kalau produsen yang berorientasi ekspor bisa naik pendapatannya, dampaknya positif. Tapi kalau yang impor akan sakit kepala," ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Senin (26/8).

Meski demikian, Edy menuturkan pihaknya masih harus mengevaluasi dampak nyata penguatan dolar AS terhadap industri.

"Sampai saat ini sih belum ada dampaknya, karena kan ini baru sekitar 2 minggu apresiasi dolar AS. Kita masih harus evaluasi," imbuhnya.

Ketua Asosiasi Pengolahan Produk Perikanan dan Pemasaran Indonesia (AP5I) Thomas Darmawan mengungkapkan hal senada.

Meski diakui berdampak positif terhadap peningkatan nilai ekspor, namun kondisi tersebut diikuti dengan permintaan diskon dari pembeli di luar negeri dan kenaikan harga dari suplier di dalam negeri.

"Dampaknya baik, tetapi pembeli juga mulai minta diskon, sedang suplier udang harganya naik tinggi," ungkap Thomas.

Penaikan harga udang di dalam negeri, tuturnya, didorong oleh kenaikan harga pakan dan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Jadi harga lokal ikut naik seperti ekspor. Pusing," imbuhnya.

Thomas menambahkan resesi ekonomi dunia agak menekan daya beli produk perikanan di pasar global. Khusus komoditas udang, potensinya dinilai masih cemerlang mengingat penurunan produksi udang yang dialami China dan Thailand. Apalagi sekitar 50% dari produksi nasional yang ditargetkan mencapai 608.000 ton pada 2013 berorientasi ekspor.

"Kalau dolar AS naik terus tidak baik juga, karena ada industri ikan yang bahan bakunya impor," ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ekspor ikan dan udang Indonesia terus meningkat dalam 3 tahun terakhir. Pada 2010, nilai ekspor ikan dan udang tercatat US$2,01 miliar, meningkat menjadi US$2,43 miliar pada 2011 dan US$2,75 miliar pada 2012.

Adapun sepanjang Januari-Mei 2013, nilai ekspor ikan dan udang telah mencapai US$1,10 miliar atau turun 2,07% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper