Bisnis.com, JAKARTA—India dan Indonesia tidak memiliki risiko dalam menahan pertumbuhan kredit.
Fitch akan memperingatkan pemerintah-pemerintah yang gagal untuk menenangkan ketegangan pasar uang saat ini.
India dan Indonesia memiliki peringkat BBB- dari Fitch rate, dengan outlook stabil, tapi baru mengalami aksi jual tajam di pasar berkembang. Hal itu dipicu stimulus keuangan Amerika Serikat yang kini menjadi sorotan negara-negara.
Lembaga pemeringkat menjelaskan dalam Reuters, cadangan devisa kedua negera masih cukup mengatasi penurunan, memperbaiki ketidakseimbangan ekonomi serta mengatasi gejolak pasar.
Direktur Senior Fitch Andrew Colquhoun menjelaskan kekhawatiran pasar untuk mengatasi krisis membuat pemerintah tertekan dalam memasstikan kekhawatiran di pasar.
Mata uang negara-negara mengalami melemah. Rupee berada pada titik terendah, turun 9% sedangkan rupiah turun6,5% pada 4 tahun terakhir.
“Penekanan harga aset dan mata uang yang beerlangsung cukup lama akan berdampak pada stabilitas ekonomi di negara ini,” jelasnya.
Dia menjelaskan dampak akan terlihat pada kelayakan kredit jatuh pada level terendah dan penguasa asing lari ke mata uang asing.
“Tapi kita belum berfikir akan ada prospek yang lebih baik dengan asumsi manajemen yang cukup kuat,” jelasnya. (ra)