Bisnis.com, PEKANBARU – Salah satu petinggi Raja garuda Mas yang juga putra Sukanto Tanoto –yang versi majalah Forbes menjadi orang terkaya kelima di Indonesia dengan kekayaan US$2,8 Miliar-- Anderson Tanoto mengatakan pasar kertas dunia masih tetap prospektif karena permintaan tinggi dari China dan India.
Meski begitu, permintaan dari AS dan Eropa cenderung stagnan. "Dunia sekarang membutuhkan kertas sebesar 391 juta ton per tahun. Dari jumlah itu sebesar 156 ton atau 40% dihasilkan oleh Asia dengan konsumsi hanya 24% atau 46 juta ton," katanya, Senin (19/8/2013).
Perseroan Terbatas (PT) Riau Andalan Pulp and Paper di Kabupaten Pelalawan, Riau, baru bisa memproduksi 8.000.000--10.000.000 ton per tahun. "Peluang kita masih sangat besar di pasar Asia," katanya.
Badan Pusat Statistik menyatakan nilai ekspor bubur kertas (pulp) di Provinsi Riau selama Januari hingga Mei 2013 mencapai US$563 juta dan mengalami kenaikan sebesar US$74,48 juta dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
“Kontribusi ekspor bubur kertas terhadap total ekspor nonmigas Riau pada periode Januari--Mei 2013 mencapai 12,03%," kata Kepala BPS Provinsi Riau Mawardi Arsyad di Pekanbaru, Senin (19/8/2013).
Ekspor pulp berada para peringkat kedua tertinggi dalam ekspor nonmigas Riau, di bawah minyak sawit mentah (CPO). Ekspor pada Mei 2013 mencapai US$125,6 juta, yang naik US$10,75 juta dari April.
Riau merupakan produsen pulp terbesar di Indonesia, berkat keberadaan dua perusahaan raksasa yang salah satunya adalah PT Riau Andalan Pulp and Paper.
Selain itu, dia mengatakan bahwa ekspor kertas dan karton pada Mei juga meningkat US$14,52 juta sehingga mencapai US$105 juta jika dibandingkan dengan ekspor pada April. Ia mengatakan ekspor nonmigas Riau pada Mei 2013 mencapai US$1,071 miliar atau naik 43,46% dibanding ekspor pada April sebesar US$747,09 juta. (Antara)