Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Properti Disasar Menjadi Lumbung Pajak 2014

Bisnis.com,  JAKARTA -- Pemerintah mengincar sektor properti untuk  peningkatan pendapatan pajak pada tahun depan karena selama ini sektor tersebut belum tergali secara optimal..Menteri Keuangan Chatib Basri mengakui bahwa tax based yang diperoleh

Bisnis.com,  JAKARTA -- Pemerintah mengincar sektor properti untuk  peningkatan pendapatan pajak pada tahun depan karena selama ini sektor tersebut belum tergali secara optimal..

Menteri Keuangan Chatib Basri mengakui bahwa tax based yang diperoleh pemerintah selama ini masih sangat kecil. Pasalnya, masih banyak sektor-sektor potensial yang belum digali.

"Contohnya properti. Properti itu sektor yang belum banyak digali. Padahal dia luar biasa berkembang. Financial sektor juga belum banyak digali. Jadi dengan begitu kami harus mendorong dan bahkan sedikit memaksa supaya kawan-kawan saya di pajak agar kerjanya lebih keras," katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (17/8/2013).

Pemerintah, lanjutnya, sudah sepakat untuk menambah jumlah petugas pemungut pajak agar dapat mendorong peningkatan pendapatan.

Namun demikian, Chatib menekankan bukan hanya soal kuantitas yang perlu ditingkatkan melainkan juga kualitas para pegawai pemungut pajak.

"Kalau selama ini [pegawai] pajak kita mengurus sektor-sektor yang eksportable, kemudian mining, tiba-tiba dia mengurus sektor properti atau finansial kan dia mesti belajar sektor itu. Itu juga yang perlu didukung pendidikannya," katanya.

Chatib tidak menampik bahwa target tax ratio yang ditetapkan pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2014 cenderung optimistis.

"Kalau saya mengikuti tax ratio yang relatif, ya otopilot saja. Kalau anda mau set suatu renana, anda harus bikin target yang tinggi. Karena kalau mulai dari sesuatu yang definitif, nantinya [pencapaian] akan di bawah lagi," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggi Oktarinda
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper