Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dipelopori AMD dan Intel, Industri Chip Grafis Menggeliat

Bisnis.com, JAKARTA - Industri chip grafis komputer kembali menggeliat pada kuartal II/2013 dipelopori Advanced Micro Devices (AMD) dan Intel.

Bisnis.com, JAKARTA - Industri chip grafis komputer kembali menggeliat pada kuartal II/2013 dipelopori Advanced Micro Devices (AMD) dan Intel.

Menurut data yang dirilis lembaga riset Jon Peddie Research jumlah pengiriman global chip grafis AMD naik 10,9% dari kuartal sebelumnya, disusul Intel dengan 6,2%. Kondisi berbeda dialami Nvidia yang justru tercatat menurun hingga 8% untuk periode yang sama.

Pengiriman produk chip grafis terintegrasi AMD tercatat turun 9,6% dari kuartal I/2013 namun meningkat drastis 47,1% pada segmen notebook. Total jenderal kenaikan pengiriman chip grafis PC AMD mencapai 10,9% hingga kuartal II/2013.

Kenaikan pada segmen notebook juga dialami prosesor gratis Intel yang mencapai 12,3%. Total pengiriman grafis PC perusahaan yang berbasis di Santra Clara California AS itu tercatat naik 6,2%.

Adapun pengiriman kartu grafis Nvidia tercatat turun 8,9% dari kuartal sebelumnya. Kondisi yang sama juga terjadi di segmen mobile di mana penurunan mencapau 7,1%.

Data Jon Peddie Research menyebutkan total pasar chip grafis global dari kuartal ke kuartal naik 4,6%. Kondisi itu berbanding terbalik dengan pasar personal computer (PC) yang turun 2,5% pada periode yang sama.

Menurut mereka, kenaikan neto sebesar 7,1% itu menunjukkan kecenderungan baru yang terjadi di kalangan pengguna. Banyak pengguna mulai menggunakan dua perangkat yakni prosesor grafis terintegrasi dan kartu grafis diskret untuk mendukung kinerja PC mereka.

Pasar kartu grafis diskret dari kuartal lalu tercatat turun 5,5%. Perhitungan dari tahun ke tahun menunjukkan penurunan produk ini mencapai 5,2%. compound annual growth rate (CAGR) kartu grafis diskret dari 2012 hingga 2016 diperkirakan sebesar -2,2%.

Meski perhitungan per kuartal meningkat, pasar chip grafis masih tercatat lesu dalam hitungan tahun (year to year). Total pengiriman produk ini hingga kuartal II/2013 turun 6,8% sedangkan PC tenggelam lebih dalam mencapai 11,2%.

“GPU (graphical processing unit) adalah indikator pasar, kebanyakan vendor PC akan landai pada kuartal III/2013,” tulis analis Jon Peddie Research dalam siaran pers yang dipublikasikan belum lama ini.

Mereka memperkirakan compound annual growth rate (CAGR) PC grafis pada 2012 hingga 2016 hanya mencapai -1,4% dengan total pengiriman chip grafis sebanyak 319 juta unit tiga tahun dari sekarang.

Pada 26 Juli lalu AMD meluncurkan accelerated processing unit (APU) generasi ketiga di Jakarta.  AMD berharap peluncuran prosesor yang terintegrasi dengan graphic processing unit (GPU) ini dapat kembali mengangkat pasar personal computer (PC) yang belakangan melemah.

APU generasi ketiga AMD yang diluncurkan terdiri dari model A6-6400 (2 core), A8-6600K (4 core) dan A10-6800K (4 core). Semua model tersebut sudah mengadopsi AMD Radeon Graphics seri 8000. Keempat APU dengan kode Richland itu sudah mulai dipasarkan dari rentang harga US$69 hingga US$142.

Country Manager AMD Indonesia Jenny Susanto mengaku optimistis pangsa pasar mereka di Indonesia dapat mencapai 20% tahun ini. Dia tidak menampik persaingan di kelas desktop dan notebook cukup ketat. Namun dia optimistis AMD dapat berbicara banyak di pasar konsol seperti Xbox One dan Sony PlayStation 4.

Pada bulan yang sama Intel juga merilis prosesor keluarga CoreTM generasi ke-4 mereka ke pasar Indonesia. Prosesor dengan kode nama Haswell ini digadang menjadi pemacu industri perangkat komputasi khususnya mobile.

Chief Representative Intel Indonesia Santhosh Viswanathan mengatakan pasar PC di Indonesia masih cukup baik dibanding negara lain. Dia optimistis keluarnya prosesor baru Intel juga dapat mendukung industri perangkat mobile. Pasalnya generasi ke-4 prosesor ini dapat menangani berbagai jenis form factor mulai dari server hingga perangkat portable ultra-sleek.

Intel menyematkan chip grafis Iris pada prosesor ini yang diklaim jauh lebih baik dibanding pendahulunya Intel Graphics 4000. Harga ultrabook dengan prosesor Haswell diperkirakan mulai dari US$599 ke atas.

PC Lesu

Sejumlah pihak menyebutkan kelesuan pasar PC dan chip grafis itu dipicu melemahnya ekonomi di berbagai kawasan serta semakin moncernya perangkat tablet.

Menurut data lembaga riset IDC pasar PC di Indonesia pada kuartal I/2013 lalu naik 4% dibanding kuartal sebelumnya dengan total pengiriman 1,373 juta unit. Namun dari perhitungan year-on-year terjadi penurunan sebesar 2%.

Sepanjang kuartal I/2013 banyak perusahaan di Indonesia yang menunda pembelian PC. Adapun sektor publik justru lebih agresif berinvestasi di sepanjang periode tersebut.

“Pelemahan di sektor komersial terjadi karena volatilitas nilai tukar dan kekhawatiran pada ekonomi Indonesia dalam jangka pendek,” ujar Market Analyst Client Devices Research IDC Indonesia Deddie Sionader dalam siaran pers.

Pasar PC di Indonesia diharapkan akan tumbuh sebesar 3% tahun ini. Meski begitu vendor disarankan untuk fokus di kota-kota tier dua dan tiga khususnya di Kalimantan dan Sumatera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Galih Kurniawan
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper