Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuala Namu: AP II Janji Perbaiki X-ray Terminal Kargo

Bisnis.com, MEDAN – PT Angkasa Pura II, selaku pengelola Bandara Kuala Namu Medan, menyatakan telah merespons keluhan kerusahan mesin pemindai x-ray di terminal kargo, yang hari ini disorot perusahaan pengiriman kargo.

Bisnis.com, MEDAN – PT Angkasa Pura II, selaku pengelola Bandara Kuala Namu Medan, menyatakan telah merespons keluhan kerusahan mesin pemindai x-ray di terminal kargo, yang hari ini disorot perusahaan pengiriman kargo.

Sekretaris Perusahaan AP II Wasfan Widodo menegaskan perseroan telah mengirimkan teknisi khusus ke KNIA untuk menyelesaikan permasalahan di terminal kargo. Teknisi tersebut sudah tiba di KNIA hari ini dan langsung memperbaiki kerusakan X-Ray.

"Diharapkan hari ini bisa selesai. Pada kenyataannya, sejak X-Ray mati tetap bisa beroperasi dengan cara pemeriksaan manual atau menggunakan X-Ray internasional. Sekarang diperbaiki dan dipastikan besok sudah kembali normal," ujarnya kepada Bisnis hari ini, Selasa (30/7/2013).

Khairul Mahalli, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatra Utara Bidang Logistik dan Multimoda, mengatakan X-Ray di terminal kargo KNIA masih rusak dan hingga saat ini belum kunjung diperbaiki. Hingga saat ini, pengiriman kargo domestik terkendala dan berakibat pada keterlambatan pengiriman.

Menurutnya mesin X-Ray yang digunakan di terminal kargo adalah mesin bekas dan telah rusak. Hal itu menyebabkan barang kargo menumpuk sejak akhir pekan lalu.

Muhammad Eka Tarigan, Ketua Dewan Pengurus Wilayah Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Express, Pos dan Logistik Indonesia (DPW Asperindo) Sumut, mengaku perusahaan jasa logistik merugi  akibat keterlambatan penyampaian barang.

Dia menungkapkan kargo yang rata-rata harus berangkat pukul 10.00 WIB pagi, harus tertunda hingga pukul 14.00 WIB. Dengan begitu, layanan paket pengiriman expres satu hari tidak bisa terpenuhi.

"Pelanggan kami komplain, kerusakan dan keterlambatan ada di outbond atau barang keluar saja untuk keberangkatan domestik, tetapi inbond juga jadi terganggu karena barang menumpuk di gudang," paparnya.

Dia menegaskan bahwa terminal kargo di Bandara Kuala Namu dinilai tidak layak untuk digunakan. Pasalnya, fasilitas yang ada di terminal kargo KNIA tidak memenuhi standar termasuk pada sistem, SDM dan ruangan.

Bandara KNIA dengan lahan seluas 1.365 hektar (ha) itu memiliki kapasitas 8,1 juta penumpang per tahun. Landasan pacu berukuran 3.750 x 60 meter itu mampu menampung pesawat terbesar A380. Adapun luas terminal 118.930 meter persegi, luas gudang kargo 13.000 meter persegi, dengan kapasitas pergerakan kargo ditargetkan 65.000 ton per tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper