Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Marga Tbk menyiapkan skenario rekayasa lalu lintas dan pengalihan pintu masuk tol Jakarta-Cikampek dalam mengantisipasi kepadatan selama periode Labaran tahun ini.
Hasanuddin, Direktur Operasional Jasa Marga, mengemukakan skenario pengalihan lalu lintas serta penambahan akses pintu tol arah Cikampek bakal dilakukan sebagai opsi utama dalam mengurai kepadatan arus mudik.
Menurutnya, lonjakan arus kendaraan pada ruas tol diperkirakan akan terjadi pada H-7 hingga H+7 Lebaran dengan estimasi jumlah kendaraan sebanyak 32.000 unit per hari, naik signifikan dibandingkan hari biasanya sebanyak 14.000 unit per hari.
"Untuk rekayasa [lalu lintas] sendiri, kami rencanakan mulai H-5 tapi masih bersifat situasional, di mana untuk gerbang tol Cikampek akan difungsikan sebagai pintu exit saja, sehingga pengguna tol yang akan masuk dialihkan melalui Kota Bukit Indah dan masuk melalui gerbang tol [GT] Kalihurip Selatan atau GT Sadang," ujarnya, Jum'at (26/7/2013).
Dia menambahkan, rekayasa lalu lintas di ujung tol Cikampek yang direncanakan Jasa Marga sepanjang arus mudik tahun ini akan lebih maksimal dibandingkan dengan tahun sebelumnya seiring dengan keikutsertaan Korlantas Polri mengatur arus kendaraan di titik rawan stag tersebut.
Selain itu, lanjut Hasanuddin, skenario penambahan jumlah pintu masuk di GT Cikarang Utama (Cikarut) arah Cikampek dari 11 unit menjadi 18 unit bakal dilakukan Jasa Marga jika terjadi kepadatan. Adapun penambahan pintu masuk tol bersala dari perubahan fungsi 7 pintu masuk arah Jakarta yang dijadikan arah Cikampek. "Saat ini, puntu masuk di GT Cikarang Utama arah Cikampek ada 11 unit sementara arah Jakarta sebanyak 25 unit," papar Hasanuddin.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menegaskan bakal memperkuat koordinasi dengan aparat terkait di tiga titik kemacetan jalur Pantura pada angkutan mudik Lebaran tahun ini yakni Simpang Jomin, Pejagan, dan Simpang Gentong.
“Yang kelihatannya cukup besar itu Simpang Jomin keluarnya jalan tol Cikampek, lalu Pejagan dan Simpang Gentong, karena Simpang Nagrek diperbaiki jadi mereka bergerak ke sana, tentu koordinasi di lapangan, mulai dari Polres, dan Dinas Perhubungan, pantau CCTV,” katanya di Jakarta, Rabu (24/7/2013).
Koordinasi secara vertikal dan horizontal juga akan diperkuat sehingga persoalan mudik tahun lalu diharapkan tidak berulang dari tahun ke tahun. Untuk Simpang Jomin, Kemenhub mengatur transportasi kendaraan yang melewati pertigaan Cikalong, Ciasem agar lebih tertib.
Bambang mengatakan pada mudik tahun ini, 82,5% total jumlah pemudik akan mengandalkan road base atau tranportasi berbasis jalan baik kendaraan roda empat maupun sepeda motor. Jumlah pemudik itu setengahnya bergerak dari Jabodetabek dengan tujuan terbesar Jawa Tengah disusul Jawa Timur dan Jawa Barat.
Angkutan pribadi akan melalui jalur Pantai Utara atau Pantura hingga 60%, sedangkan 30% diperkirakan memanfaatkan jalur Selatan dan sisanya 10% beragam termasuk ke Sumatra.