Bisnis.com, JAKARTA – PTPN XII dan PTPN XI siap merealisaikan pembangunan Pabrik Gula Glenmore berkapasitas 6.000 ton tebu per hari di Banyuwangi, pada Agustus 2013, setelah PT Rekayasa Industri ditetapkan sebagai pemenang tender proyek Rp1,2 triliun itu.
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) Irwan Basri mengatakan pembangunan pabrik gula tersebut diproyeksikan rampung selama 22 bulan, sehingga sudah bisa giling tebu pada akhir Juni 2015.
Menurut dia, PG Glenmore dirancang berkapasitas giling 6.000 ton tebu per hari (TTH), dengan kebutuhan lahan tebu seluas 9.000 hektare.
Saat ini PTPN XII yang menangani usaha inti di bidang tanaman karet, kopi, kakao dan teh itu telah menyiapkan lahan 6.000 hektare untuk ditanami tebu dan akan diperluas hingga 9.000 hektare.
“Tanaman tebu tersebut siap ditebang pada Juni 2015 sesuai jadwal penyelesaian pembangunan PG Glenmore,” ujarnya saat Penyerahan Surat Penetapan Engineering, Procurement, Construction (EPC) PG Glenmore kepada PT Rekayasa Industri di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (23/7/2013).
Dia berharap PT Rekayasa Industri (Rekin) bisa merampungkan proyek tepat waktu agar hasil panen tebu kelak bisa langsung digiling
Irwan menambahkan terdapat 20 perusahaan peserta tender proyek PG Glenmore senilai Rp1,2 triliun, dan PT Rekin terpilih sebagai pemenang tender. Dijadualkan pembangunan PG tersebut dimulai pada pertengahan Agustus mendatang.
“Kami bersinergi dengan PTPN XI mendirikan anak perusahaan PT Industri Gula Glenmore (IGG) guna mengelola PG Glenmore, dan didukung Bank Jatim, Bank Mandiri, Bank Bukopin dan Bank BRI sebagai penyedia dana kredit untuk mewujudkan PG tersebut,” tuturnya.
Semula PG Glenmore akan didirikan konsorsium PTPN III, PTPN XII dan PTPN XI dengan komposisi kepemilikan saham 60% : 30% : 10%.
Namun, PTPN III mundur sebab berkonsentrasi terhadap budidaya karet dan kelapa sawit di Sumatera Utara, kemudian komposisi saham berubah PTPN XII dan PTPN XI [yang sama-sama berkantor pusat di Surabaya] berbanding 90% : 10%.
Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta kepada PT Rekin agar bisa menyelesaikan pembangunan PG Glenmore secara tepat waktu selama 22 bulan, karena tebu sudah telanjur ditanam.
“PG Glenmore adalah pabrik gula merah putih yang dibangun sepenuhnya oleh perusahaan dalam negeri dan engineer lokal, kecuali sebagian komponennya masih impor. Pengerjaannya jangan sampai telat,” tuturnya seusai menyerahkan surat penetapan EPC kepada Dirut PT Rekin M. Ali Suharsono.
Ali Suharsono menjamin penyelesaian PG Glenmore secara tepat waktu pada Juni 2015, karena mengedepankan kemampuan teknologi.
“Harga tender pembangunan PG Glenmore tergolong tidak murah, tetapi kami mengedepankan teknologi dan menjamin penyelesaian proyek tersebut on schedule,” paparnya.