Bisnis.com, JAKARTA - Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) baru-baru ini melakukan sebuah kuis ‘Can You Live without Palm Oil?’ untuk mengetahui seberapa penting peran minyak
sawit di kehidupan sehari-hari konsumen, dan bagaimana tindakan mereka dapat mempengaruhi lingkungan hidup. Kuis ini diikuti oleh 2.561 responden dari seluruh dunia.
Kuis tersebut menggunakan medium grafis animasi dimana para responden diminta untuk memilih produk atau barang yang mereka miliki di rumah-mulai dari bahan-bahan keperluan dapur hingga ke perlengkapan kamar mandi.
Data yang diperoleh melalui kuis tersebut kemudian diolah untuk memberikan gambaran mengenai tingkat penggunaan minyak sawit masing-masing reponden yang menunjukkan lebih dari setengah produk yang digunakan oleh para konsumen setiap harinya mengandung bahan dasar minyak sawit dalam bentuk yang bermacam-macam.
Di bagian akhir kuis tersebut, para responden diminta untuk memilih ‘ya’ atau ‘tidak’ untuk minyak sawit berkelanjutan, diikuti oleh infografis yang memberikan informasi kepada konsumen mengenai peran mereka dalam mendukung minyak sawit berkelanjutan 10 negara dengan jumlah responden terbesar termasuk: Amerika Serikat (22%); Inggris (20%);
Australia (12%); Singapura (11%); Jerman, Malaysia, Denmark, Belanda dan Perancis (masing-masing 6%); dan Indonesia (5%), 54% responden merupakan tenaga profesional; 37% mahasiswa; 7% ibu rumah tangga; dan 2% pensiunan.
Mengomentari hasil kuis, Sekretaris Jenderal RSPO, Darrel Webber menyatakan: “Walaupun kuis ini merupakan cara yang menyenangkan dalam mengumpulkan informasi dan bukan merupakan survei ilmiah, hasil kuis ini tetap menggarisbawahi beberapa pandangan yang sangat jelas.”
“Rata-rata, 50% barang-barang di supermarket yang dipakai oleh rumah tangga mengandung bahan dasar minyak sawit, dimana angka ini diperkuat oleh tingginya jumlah responden kuis yang memilih produk yang mengandung minyak sawit. Karena penggunaan minyak sawit yang begitu luas, dampaknya bagi konsumen dan juga bagi dunia amatlah besar”.
“Akan tetapi dengan jumlah responden yang mencapai hampir 40% berasal dari kelompok mahasiswa, jelas bahwa generasi muda – yang juga merupakan calon konsumen terbesar di masa depan – telah memiliki perhatian yang serius terhadap minyak sawit berkelanjutan.