Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transformasi BPJS Ketenagakerjaan, Mari Kritisi dan Koreksi Jamsostek

Bisnis.com, BOGOR - Menjelang transformasi sebagai Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, PT Jamsostek (persero) mengemban amanah untuk membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakat tenaga kerja Indonesia. "Awal tahun 2014 Jamsostek akan

Bisnis.com, BOGOR - Menjelang transformasi sebagai Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, PT Jamsostek (persero) mengemban amanah untuk membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakat tenaga kerja Indonesia.

"Awal tahun 2014 Jamsostek akan mengemban amanah yang lebih besar lagi sebagai BPJS Ketenagakerjaan," ujar Direktur Keuangan PT Jamsostek Herdi Trisanto dalam acara buka puasa bersama dengan insan pers, Senin (22/7/2013).

Herdi menuturkan bahwa akan banyak tugas dan tanggung jawab menanti, dan membutuhkan kerja keras disertai kesungguhan hati untuk dapat menjalankannya.

Karena itu, Jamsostek memerlukan dukungan sekaligus koreksi dari para wartawan dalam menjalankan tugas dan manajemen, agar senantiasa berusaha optimal dalam mencapai target pertumbuhan dan perkembangan perluasan kepersertaan pekerja yang mencapai hasil signifikan.

Selain itu, menurutnya, Jamsostek juga akan bekerja keras dalam memberikan pelayanan yang semakin baik.

Dari sisi investasi, Jamsostek tetap diupayakan untuk memilih instrumen yang profitable agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh pekerja Indonesia.

"Dalam setiap gerak dan langkah insan Jamsostek memperkukuh diri dengan iman, profesional, teladan, integritas, dan kerja sama," ujarnya.

Jamsostek juga berkomitmen untuk senantiasa mengasah etos kerja dengan cara membangun kerja tim berpola pikir terbuka, terarah, dan siap bertindak dengan cepat dan tepat.

Herdi mengungkapkan menjelang tranformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan yang akan dimulai per 1 Januari 2014, Jamsostek terus melakukan upaya sosialisasi pada banyak media massa, baik televisi, media cetak maupun media online.

Selain itu, edukasi dan sosialiasi dilakukan melalui 'co-branding' dengan beberapa instansi, sehingga diharapkan dapat mengubah paradigma kebutuhan akan perlindungan jaminan sosial itu menjadi suatu kebutuhan setiap pekerja, bukan menjadi suatu kewajiban.

"Diharapkan proses sosialisasi dan transformasi dapat diterima oleh masyarakat khususnya pekerja di sektor formal dan informal," katanya. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper