Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Kertas Tahun Ini Bakal Melambat

Bisnis.com, JAKARTA—Pelaku usaha memprediksi kinerja ekspor kertas dan pulp Indonesia tahun ini akan melambat karena dipengaruhi oleh turunnya permintaan dan harga seiring belum membaiknya keadaan ekonomi global.

Bisnis.com, JAKARTA—Pelaku usaha memprediksi kinerja ekspor kertas dan pulp Indonesia tahun ini akan melambat karena dipengaruhi oleh turunnya permintaan dan harga seiring belum membaiknya keadaan ekonomi global.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor kertas/karton Indonesia periode Januari-Mei 2013 tercatat mencapai US$1.549 juta dengan volume sebesar 1,75 juta ton.

Wakil Ketua II Asosiasi Kertas dan Pulp Indonesia (APKLI) Rusli Tan mengatakan harga kertas di pasar internasional sudah turun dari level US$1.000 per ton menjadi US$800 per ton. Adapun, permintaan juga akan menurun seiring dengan meningkatnya produksi kertas di luar negeri.

“Saya pikir jika nilai dan volume ekspor kertas pada akhir tahun ini bisa mencapai dua kali lipat dari data [BPS] itu saja sudah bagus,” kata Rusli saat dihubungi Bisnis, Selasa (16/7/2013).

Selama ini ekspor kertas bisa terjadi secara tidak langsung, yakni melalui kemasan yang digunakan untuk membungkus produk yang akan dikirimkan ke luar negeri. Namun, selama ini kinerja ekspor produk jadi Indonesia juga mengalami penurunan.

Dia menambahkan hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk membantu pelaku usaha dalam meningkatkan kinerja pengapalan adalah dengan memberikan kredit ekspor. Dengan kebijakan ini pelaku usaha bisa tetap memproduksi kertas dan beban importir diringankan.

Rusli menjelaskan mayoritas importir membeli kertas hanya untuk kepentingan penambahan stok karena produksi di luar negeri juga tinggi. Bila mereka tidak mampu untuk melakukan pembelian ekspor maka hanya akan menggunakan produk kertas setempat.

“Ada baiknya pemerintah menerapkan kredit user LC [letter of credit], jadi importir juga senang karena tidak harus membayar secara langsung dan tidak mengganggu cash flow. Harapannya kita bisa merebut kembali pasar ekspor dunia,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper