Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelambanan Penanganan Jadi Kunci Penyelidikan Kecelakaan Asiana

BISNIS.COM, SAN FRANSICO – Berdasarkan hasil rekaman, pilot mengizinkan pesawat jet Asiana Airlines Inc. (020560) untuk memperlambat ke titik landasan 4 detik sebelum kecelakaan terjadi kemarin San Francisco International Airport.

BISNIS.COM, SAN FRANSICO – Berdasarkan hasil rekaman, pilot mengizinkan pesawat jet Asiana Airlines Inc. (020560) untuk memperlambat ke titik landasan 4 detik sebelum kecelakaan terjadi kemarin San Francisco International Airport.

Pesawat, yang mesinnya tidak berfungsi itu, di bawah target kecepatan, sebelum pilot diminta untuk membatalkan pendaratan 1,5 detik sebelum kecelakaan, kata Chairman Badan Keselamatan Transportasi AS Deborah Hersman, dalam pernyataan petamanya hari ini, Senin (8/7/2013).

Sementara itu, di dalam pesawat tidak ada diskusi mengenai kejanggalan yang terjadi pada pesawat, atau terkait dengan penanganan,” kata Hersman, menjelaskan rekaman kecelakaan dari komunikasi pilot selama penanganan dilakukan.

Berdasarkan data radar yang dikumpulkan oleh FlightAware.com-situs jejak asal penerbangan, kecepatan pesawat Boeing Co. 777 Asiana merosot hingga 124 miles per jam (201 kilometers per jam).

Namun, Hersman menolak mengungkapkan kecepatan pesawat itu, selain mengatakan pesawat jatuh dengan pendekatan kecepatan 137 knots (158 miles per hour).

Berdasarkan rekaman, pilot dalam kokpit terdengar meminta kecepatan dinaikkan 7 detik sebelum kecelakaan. Peringatan kokpit tentang masalah aerodinamik, di mana pesawat kehilangan sayap, datang 3 detik kemudian.

Kemudian, ekor pesawat dengan nomor penerbangan 214 itu menghantam tanah dan patah, membuat pesawat lepas kendali. Dua gadis yang merupakan bagian dari 70 orang wisawatan China itu tewas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper