BISNIS.COM, JAKARTA—Sony Indonesia semakin gencar menyasar pasar komputer jinjing layar sentuh kelas atas dengan menghadirkan empat varian produk baru.
Pasar premium dinilai tidak mengalami dampak signifikan akibat kenaikan bahan bakar minyak dan inflasi. Namun Sony juga akan lebih agresif meluaskan pangsa pasar kepada kelas menengah.
Empat varian produk baru Sony itu ialah Sony Vaio Duo 13, Vaio Pro 11/13, dan Vaio Fit 14E yang merupakan ultrabook dan hibrida. Komputer jinjing itu akan dipasarkan mulai bulan Agustus pada kisaran harga 10 juta hingga 24 juta.
Presiden Direktur Sony Indonesia Soturo Arai mengatakan empat varian komputer jinjing Sony mengusung tema layar sentuh, ringan, dan tipis. Sony mengandalkan komputer jinjing hybrid yang merupakan kombinasi antara notebook dan tablet.
“Banyak pihak yang memperkirakan pasar komputer jinjing akan turun karena kehadiran tablet. Namun saya kira tipe hybrid akan terus bertumbuh ” ujar Soturo di Jakarta, Jumat (5/7/2013).
Saturo beralasan penggunaan komputer jinjing hybrid akan menjadi tren di masa yang akan datang. Sony mengincar pengguna komperter jinjing konvensional untuk beralih ke hybrid ataupun ultrabook.
Product Sales IT Business Group Vaio PT Sony Indonesia Leo Marathon menuturkan kenaikan BBM tidak berpengaruh pada kemampuan daya pasar premium. Dirinya yakin empat varian Sony itu dapat diterima pasar.
Hal itu disebabkan teknologi yang diusung dan rekam jejak penjualan Sony selama ini. Leo menjelaskan Sony sedikitnya telah mengeluarkan 30 produk dan 50% di antaranya merupakan produk layar sentuh berhasil baik di pasaran.
“Sony memang sejak awal di pasar premium. Namun ke depan kami akan menyasar pasar menengah. Sony sudah hadir dengan harga yang paling murah Rp7 juta hingga Rp24 juta,” ujar Leo.
Menurutnya, pasar kelas menengah di luar kota Jakarta dan Surabaya masih banyak yang belum digarap. Nantinya Sony lebih giat memasarkan produk di kota-kota seperti Medan, Palembang, Makassar, dan Manado.
Persaingan di pasar kelas menengah sangat kompetitif karena terdapat banyak produsen komputer jinjing. Namun, Sony tetap hadir dengan produk seharga Rp7 juta - Rp10 juta. Hal itu disebabkan Sony tidak pernah memproduksi konputer jinjing tanpa membenamkan sistem operasi.
“Komputer jinjing layar sentuh akan berkembang, ini tidak lepas dari Window 8 yang memungkinkan versi desktop dan touch screen,” ujarnya.
Dalam peluncuran kali ini Sony Vaio Duo 13 menjadi andalan di pasar premium. Vaio Duo 13 merupakan ultrabook hibrida dengan desain slider. Komputer jinjing ini merupakan kombinasi antara ponsel pintar dengan PC.
Pasalnya dengan layar sentuh, komputer jinjing ini sudah mampu menerima e mail dalam keadaan tertidur dan memiliki ketahanan baterai hingga 15 jam. Sony Vaio Duo 13 juga menyediakan kamera yang mampu memotret dan men-scan gambar dokumen.
“Sejak 2012 tipe slider sudah diterima masyarakat, kini kami hadir layar sentuh yang responsif dan papan ketik yang lebih canggih lagi,” ujarnya.