BISNIS.COM, JAKARTA—Pemerintah Indonesia terus mendorong pengusaha di RRT untuk berinvestasi di Indonesia.
Deputi Promosi Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Himawan Hariyoga mengatakan salah satu kerangka investasi yang dapat dilakukan adalah melalui public-private partnership (PPP).
“Selain itu, bisa juga dengan menggarap proyek-proyek Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia [MP3EI],” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Jumat (5/7/2013).
Sementara itu, dia menilai setidaknya ada 5 bidang usaha di Indonesia ytang dapat dikerjakan oleh para investor Tiongkok yakni industri manufaktur, industri pengolahan hasil pertanian, hasil pertambangan, infrastruktur dan konstruksi, serta energi baru dan terbarukan.
“Untuk membantu investasi, telah disiapkan serangkaian paket stimulus ekonomi, membuka kawasan ekonomi khusus, memberikan kepastian hukum, memberikan kemudahan proses perijinan dan memberikan insentif perpajakan yang menarik,” tuturnya.
Lebih lanjut dia mengimbau agar para pengusaha dan calon investor RRT lebih baik untuk langsung menghubungi BKPM untuk menghindari proses perijinan yang berbelit-belit akibat adanya otonomi daerah.
Untuk meningkatkan kerjasama bilateral tersebut, KBRI Beijing juga menggelar dialog terbuka bersama China Top 500 Foreign Trade Enterprises Club (Club Top 500)