Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkes Minta Rumah Sakit Dibangun di Desa

BISNIS.COM, BANDARLAMPUNG - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengingatkan Pemerintah Provinsi Lampung agar membangun rumah sakit pratama yang lokasinya mendekatkan dengan masyarakat perdesaan.

BISNIS.COM, BANDARLAMPUNG - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengingatkan Pemerintah Provinsi Lampung agar membangun rumah sakit pratama yang lokasinya mendekatkan dengan masyarakat perdesaan.

"Daripada kita mengumpulkan masyarakat ke rumah sakit utama, lebih baik kita yang mendekatkan dengan mereka," kata Menkes saat berdialog sekaligus meninjau ruangan bersalin Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Provinsi Lampung, di Bandarlampung, Selasa (2/7/2013).

Menurutnya, pembangunan rumah sakit pratama di perdesaan justru akan meringankan beban pasien.

"Mereka tidak perlu jauh-jauh datang kemari, kitalah yang mendekatkan mereka dengan segala fasilitas yang memadai," ujarnya di hadapan pejabat Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dan pejabat utama RSUDAM.

Ia menambahkan daripada menambah jumlah kamar dan tempat tidur pasien, pembangunan RS di pedesaan dan mengoptimalkan tenaga kesehatan di desa-desa, justru memberi solusi tersendiri atas persoalan membludaknya pasien kabupaten yang dirawat di RSUDAM.

"Apa yang saya sampaikan saya pikir bisa menyelesaikan persoalan ini," kata dia lagi.

Direktur RSUDAM dr Torry Duet Irianto menyetujui gagasan yang dilontarkan secara spontan oleh Menteri Kesehatan itu. "Apa yang disampaikan Ibu Menteri menjawab semua permasalahan yang kami hadapi," katanya.

Sebelumnya, menurut dia, pihaknya sempat berpikir akan melakukan penambahan ruangan dan tempat tidur pasien kelas tiga yang pasiennya selalu membludak di rumah sakit daerah itu.

Mobil pelayanan kesehatan keliling yang baru beroperasi beberapa bulan lalu di kabupaten terjauh di provinsi ini, menurut dia, merupakan sebuah solusi terbaik dalam mengatasi membludak pasien di RSUDAM.

Namun dalam kunjungan Nafsiah Mboi ke RSUDAM Lampung ini, sejumlah wartawan merasa kecewa karena adanya pembatasan peliputan hanya bagi sejumlah wartawan saja.

"Wah, kami sudah menunggu 3 jam di sini, tapi begitu menteri datang pihak manajemen RSUDAM malah membatasi wartawan masuk dengan alasan ruangan penuh," kata Okta, fotografer Harian Tribun Lampung.

Dia kecewa, karena telah kehilangan momentum penting atas kedatangan Menkes itu. "Semestinya kalau tidak boleh masuk ya diberlakukan untuk semua wartawan, jangan dibedakan begitulah, kami ini mau mencari berita bukan lainnya," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper