Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Diminta Serius Tangani Hilirisasi Karet

BISNIS.COM, JAKARTA--Pemerintah diminta serius dalam mewujudkan hilirisasi industri karet alam.

BISNIS.COM, JAKARTA--Pemerintah diminta serius dalam mewujudkan hilirisasi industri karet alam.

Anggota Komisi IV DPR Habib Nabiel Almusawa meminta upaya hilirisasi karet itu harus sama dengan upaya dalam melakukan hilirisasi kakao dan sawit.

Menurutnya, hilirisasi sawit dan kakao bergerak menuju tren yang baik sementara hilirisasi karet cenderung stagnan. Ekspor masih banyak dalam bentuk mentah. Padahal, ketiganya selama ini merupakan komoditas strategis kita.

"Selidiki mengapa hilirisasi karet stagnan. Mengapa swasta seperti kurang tertarik menanamkan modal di industri hilir karet? Setelah diketahui penyebabnya, maka buat regulasi yang bisa mendorong pertumbuhan industri hilir karet," ujarnya melalui siaran pers, Selasa (2/7/2013).

Indonesia merupakan negara penghasil karet alam terbesar kedua setelah Thailand. Sekitar 85% produksi karet dalam negeri diekspor dalam bentuk karet mentah dan sekitar 14% untuk konsumsi dalam negeri.

Jumlah itu masih terlalu rendah dibandingkan dengan konsumsi dalam negeri karet di Malaysia sebesar 45%. Harga karet dunia pernah mencapai US$4 per kg. Saat ini, harga karet berada pada kisaran US$2,5-US$3/kg.

Namun, harga jual di tingkat petani di Kalimantan Selatan kini berkisar Rp7.000–Rp8.000 per kg. Bahkan sempat mencapai Rp.4.000 per kg.

Menurutnya, hal serupa juga dialami oleh petani karet di daerah lain. Jumlah mereka terbilang besar, sekitar 2,1 juta orang yang menguasai 85% luas areal karet alam nasional. Mereka ini telah memberikan kontribusi besar dalam menghasilkan devisa negara.

"Hilirisasi karet harus mendapat perhatian serius. Keberhasilan hilirisasi karet akan berimplikasi positif pada berbagai hal, diantaranya stabilitas harga di level yang menguntungkan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper