BISNIS.COM, JAKARTA--Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional mengajak perusahaan konsultan proyek transportasi asal Indonesia untuk terlibat melakukan sejumlah studi pembangunan proyek perkeretapian guna mengurangi dominasi sejumlah konsultan asing.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappeas) Dedi S. Priatna menjelakan peluang usaha jasa konsultan di bidang perkeretapian pada 2013 sangat potensial.
"Banyak konsultan asing diproyek besar misalnya penyediaan jasa engineering design pelabuhan Cilamaya biaya sekitar Rp500 miliar dan MRT Cikarang ke Balaraja sekitar US$26 juta untuk jasa feasibility studi dan basic design semuanya asing," ujarnya pada seminar potensi pasar dan pengembangan SDM Perkeretapian di Jakarta, Selasa (2/7/2013).
Dedi menjelaskan selama ini perusahaan konsultan asing di Indonesia mengerjakan desain dan feasibility study sejumlah proyek perkeretapian dalam skala besar sedangkan konsultan lokal hanya mengerjakan proyek perkeretapian skala kecil.
Menurutnya, sejumlah proyek perkeretapian skala besar yang dikerjakan konsultan asing juga melibatkan konsultan lokal namun komposisi pekerjaan yang dikerjakan konsultan lokal sangat kecil.
Dia melanjutkan sejak 2013 pemerintah melaksanakan pembiayaan sejumlah proyek strategis kereta api melalui pinjaman dalam negeri seperti sukuk sehingga kebutuhan konsultan lokal terus meningkat untuk mengerjakan sejumlah proyek.
Konsultan lokal, imbuhnya, dapat mengerjakan sejumlah proyek seperti detail engineering design, supervisi, konstruksi, dan manajemen konstruksi.
Menurutnya sejumlah perusahaan konsultan asal Indonesia perlu meningkatkan kompetensi karena pada 2013 sejumlah proyek skala besar dengan investasi diatas Rp500 miliar akan dikerjakan.