BISNIS.COM, JAKARTA-Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tahun ini diprediksi lebih buruk dibandingkan dengan kenaikan BBM pada 2005 , karena kondisi ekonomi makro saat ini lebih buruk dibandingkan pada periode saat itu.
"Pada 2005, meskipun harga BBM naik namun harga komoditas masih bagus sehingga daya beli masyarakat masih tinggi. Kalau sekarang BBM naik, sementara harga komoditas anjlok," kata Direktur Biro Riset InfoBank, Eko B Supriyanto, Selasa (2/7/2013).
Dia mengemukakan kondisi ekonomi makro yang buruk, diperparah oleh laju inflasi yang tinggi serta harga komoditas yang turun sehingga menurunkan tingkat daya beli masyarakat.
Berdasarkan kondisi itu, dia memperkirakan pertumbuhan perolehan premi industri asuransi umum hanya akan mencapai kisaran 10%, lebih rendah dari pertumbuhan premi pada 2012 yang tumbuh 14,3% dibandingkan 2011 yang tumbuh 37% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada 2012, premi bruto industri asuransi umum mencapai Rp39,4 triliun, naik dari Rp34,4 triliun pada 2011. Sementara itu, premi bruto pada 2010 mencapai Rp25,1 triliun.