BISNIS.COM, JAKARTA-Pemerintah akan membangun empat stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) online, masing-masing dua di Samarinda dan Balikpapan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Edy Hermantoro mengatakan keempat SPBG tersebut menggunakan anggaran dari Ditjen Migas.
"Anggaran yang digunakan untuk pembangunan SPBG tersebut berasal dari Ditjen Migas dengan dana kurang lebih Rp200 miliar," katanya di Jakarta, Rabu (26/6/2013).
Pengadaan SPBG itu berdasarkan lokasi yang memiliki sumber gas. Dia mengemukakan pemerintah sebenarnya memprioritaskan konversi BBM ke BBG, tetapi terdapat kendala yaitu ketiadaan pipa saluran dari sumber gas.
Pembangunan pipa gas mengeluarkan biaya yang besar. Pemerintah sedang mencari perusahaan yang mampu untuk membangun infrastruktur tersebut. Dulu dana dapat diperoleh melalui Asian Development Bank, setelah pembiayaan tersebut tidak ada, belum ada perusahaan swasta yang mampu.
"PGN membangun dengan kapasitas 800 MMSCFD saja sudah cukup tinggi. Harus ada perusahaan besar yang mampu membangun," katanya
Reposisi kepemilikan pipa dari swasta ke pemerintah masih dibahas dari segi hukum. Dia menambahkan saat ini akan diadakan evaluasi untuk pipa transmisi offshore Sumatera Selatan-Jawa Barat (South Sumatera-West Java/SSWJ).
Dalam hal ini, pemerintah sedang mengusahakan pembangunan pipa 22,2 km dari Tegal Gede hingga Bitung, Jawa Barat, dengan dana APBN sebesar Rp474 miliar. Usaha konversi juga akan dilakukan melalui pengadaan 7 unit pengisian gas berjalan (mobile refueling unit/MRU) dengan dana optimalisasi APBN sebesar Rp127 miliar.
Selain dari pemerintah, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) akan menyedian MRU dengan jumlah yang sama. Namun, Edy belum mengetahui di mana lokasi pembangunannya. Dia hanya mengetahui PGN akan membangun di dekat SPBU Shell.
Mengenai penugasan Pertamina terhadap konversi BBM ke BBG, Edy mengatakan tetap diperpanjang. Penugasan ini merupakan pioner sehingga berlangsung lebih lama. Pertimbangan ini berdasarkan pembangunan pipa dan SPBG yang telah berjalan.
Sejauh ini program pipanisasi Jabodetabek masih dalam finaliasasi tender. Jika pemenang tender telah ditentukan, pemenang tender dapat melaksanakan pembangunan pipa pada Desember tahun ini.