BISNIS.COM, JAKARTA – PT Pos Indonesia diminta menyelesaikan penyaluran bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) tahap pertama, sebelum masuk bulan puasa sehingga dapat digunakan untuk mengompensasi kenaikan harga bahan kebutuhan pokok menjelang bulan suci umat Islam itu.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida S. Alisjahbana mengatakan rendahnya realisasi penyerahan BLSM hingga hari kedua terjadi karena penyaluran masih terbatas di 15 kota besar.
Data yang dikutip dari www.kompenasi.info menyebutkan realisasi penyaluran BLSM hingga Senin, (24/6/2013) pukul 16.00 WIB masih 0,39%. Jumlah itu mencakup 59.910 rumah tangga sasaran (RTS) atau masih jauh dari jumlah target sasaran sebanyak 15,5 juta RTS.
Namun pihaknya akan terus mengevaluasi penyerahan BLSM yang dimulai sejak Sabtu, (22/6/2013). “Saya kurang tahu kesanggupan PT Pos, apakah sebelum puasa bisa atau tidak. Idealnya sebelum puasa,” katanya.
Armida meyakini realisasi akan terakselerasi mulai Juli mengingat penyerahan BLSM akan berlanjut di luar 15 kota besar dan seluruh kabupaten di 33 provinsi.
Menurutnya, 50% dari anggaran BLSM senilai Rp9,32 triliun telah dicairkan oleh Kementerian Keuangan sehingga Kementerian Sosial melalui PT Pos Indonesia dapat segera menyalurkan program kompensasi sosial tersebut.
“Silakan nanti ditanyakan ke PT Pos, apakah dipercepat karena dananya kan sudah ada. Mempercepat itu termasuk kartunya (kartu perlindungan sosial) yang belum didistribusikan sekaligus uangnya,” ujarnya.