Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUDIDAYA UDANG VANAME: Jabar Gunakan Teknologi Listrik

BISNIS.COM, BANDUNG—Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Barat menggenjot budidaya udang vaname dengan teknologi listrik untuk dimanfaatkan petani.

BISNIS.COM, BANDUNG—Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Barat menggenjot budidaya udang vaname dengan teknologi listrik untuk dimanfaatkan petani.

Kepala Seksi Sarana Prasarana Iwan Dwipa mengemukakan pihaknya terus memberikan penyuluhan kepada petani untuk menerapkan budidaya sistem tertutup, pemberian probiotik secara rutin, penggunaan benih unggul berlabel Specific Pathogen Free (SPF), penerapan biosecurity, dan pemberian pakan berkualitas.

“Dengan memenuhi syarat tersebut, tingkat produktivitas udang vaname akan meningkat menjadi 8-10 ton per tahun,” katanya kepada Bisnis, Rabu (13/6/2013).

Dia menjelaskan udang vamane bisa diproduksi tiga kali dalam setahun, sehingga total produksi udang dengan mengunakan teknologi tersebut mencapai 24-30 ton per tahun.

Total produksi semua jenis budidaya udang pada 2011 mencapai 101.118,42 ton, naik 33% dari produksi 2010 sebanyak 75.567,09 ton.

Menurutnya, petani tambak udang vaname harus memberikan perlakuan istimewa, sebab semua jenis udang sangat rentan terhadap penyakit/virus, sehingga berpengaruh besar terhadap jumlah produksi.

“Udang sangat rentang terhadap penyakit yang dibawa oleh virus, sehingga banyak diantara mereka yang mengalami kerugian cukup besar akibat produksi yang berkurang,” tegasnya.

Untuk itu, petani harus menerapkan sistem budidaya udang tertutup, kemudian memberikan probiotik berupa bakteri yang menguntungakan untuk mengurangi pencemaran lingkungan, penggunaan benih yang bebas penyakit yang mempunyai sertifikasi uji laboraturium.

Selain itu, lanjutnya, petani harus menerapkan teknologi biosecurity yakni, areal budidaya tambak harus bebas dari kontiminasi luar, termasuk orang yang keluar masuk tambak dan binatang yang bisa menularkan penyakit.

Pihaknya memantau perkembangan budidaya udang vaname yang ditinjau dari mutu pakan dan benihnya, dengan indikator label kandungan yang diberikan oleh produsen pabrikan, untuk kemudian diuji kadarnya. “Modal untuk budidaya tambak undang sangat besar, sehingga diharapkan petani juga harus memberikan perlakuan yang baik.” (Wandrik Panca Adiguna/k32)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper