BISNIS.COM, SURABAYA -- Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan berharap Perum Bulog segera mengimpor daging sapi, mengingat Ramadan kurang dari sebulan lagi.
"Sekarang daging masih tinggi, Rp85.000 sampai Rp90.000, harus lebih rendah dari itu, sebab puasa itu permintaan tinggi," ujarnya, Selasa (11/5).
Kementerian Pertanian menargetkan saat bulan puasa dan lebaran harga daging sapi berkisar Rp70.000. Salah satu cara menekan harga yakni Bulog mengimpor 2.000 ton--5.000 ton.
"Harusnya bulan Juni ini, sebelum lebaran, sebab permintaan sebelum momen itu meningkat," jelasnya.
Sepanjang tahun ini, impor daging sapi 80.000 ton. Meski demikian harga di pasaran masih tinggi sehingga Bulog diberi kewenangan impor komoditas serupa.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bulog Regional Jawa Timur Rusdianto mengatakan belum menerima perintah maupun petunjuk teknis pengelolaan daging sapi impor. Termasuk bila daging itu masuk dari pelabuhan di Jawa Timur.
"Meski kurang dari sebulan tidak perlu dikhawatirkan, kami siap distribusi kalau memang tiba-tiba diperintahkan," urainya.
Dia menguraikan Jawa Timur sebenarnya sentra penghasil daging maka intervensi pasar daging kemungkinan di kawasan Jakarta, Bogor dan Tanggerang. Sehingga bila daging masuk dari Tanjung Perak maka komiditi dikirim ke sasaran intervensi.
Di sisi lain, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surabaya Eko Agus Supiadi menguraikan tidak ada kebijakan sektoral normalisasi harga daging. "Tidak ada operasi pasar untuk itu, jadi memang mekanisme pasar," jelasnya.
Agus juga belum diajak berembuk sebagai mitra penyaluran daging yang diimpor Bulog.
"Belum ada pembicaraan pula soal itu," ujarnya.
Dia menambahkan harga daging per Senin (10/6) di Surabaya Rp78.333 per kilogram.
Data Dinas Peternakan Jawa Timur menyebutkan ada 914.383 ekor sapi siap potong di Jatim atau setara 191.106 ton daging. Adapun kebutuhan pada hari besar diprediksi berkisar antara 1.025 ekor.
