BISNIS.COM, JAKARTA—Produksi dan eksportasi udang diproyeksi meningkat seiring pembebasan bea masuk imbalan sementara (countervailing duty/CVD) produk udang beku asal Indonesia ke Amerika Serikat.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Subiyakto mengatakan ekspor produk udang beku asal Indonesia akan semakin cerah di pasar AS.
"Ekspor akan semakin cerah dan semakin besar, khususnya ke AS. Para eksportir tidak ragu-ragu lagi mengekspor udang ke AS dan akan meningkatkan ekspornya," ujar Slamet ketika dihubungi Bisnis hari ini, Jumat (31/05/2013).
Pembudidaya udang, lanjutnya, juga akan semakin termotivasi untuk meningkatkan produksi. Pasalnya, Unit Pengolahan Ikan sudah yakin dapat menampung bahan baku udang dengan lebih banyak.
Slamet menuturkan pembebasan CDV membuktikan bahwa tuduhan terkait subsidi pemerintah terhadap industri udang nasional yang dialamatkan sejumlah importir AS adalah tidak benar.
"Dengan berbagai data dan jawaban akhirnya AS yakin, percaya, serta menerima bahwa Indonesia tidak memberikan subsidi terhadap pembudidaya atau pelaku industri pengolahan," jelasnya.
Data Badan Pusat Statistik yang mengungkapkan ekspor udang Indonesia ke AS naik dari US$353,7 juta pada 2010 menjadi US$515,5 juta pada 2011. AS tercatat sebagai pasar terbesar produk udang Indonesia, selain Jepang, China, dan Uni Eropa.