Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INFRASTRUKTUR WISATA: Mendesak Dibangun di KTI

.INDONESIA, DENPASAR—Badan Promosi Pariwisata Indonesia mendesak pemerintah untuk membangun infrastruktur sarana dan prasarana pariwisata untuk mendongkrak tumbuh pesatnya industri pariwisata Tanah Air, terutama di kawasan timur.

.INDONESIA, DENPASAR—Badan Promosi Pariwisata Indonesia mendesak pemerintah untuk membangun infrastruktur sarana dan prasarana pariwisata untuk mendongkrak tumbuh pesatnya industri pariwisata Tanah Air, terutama di kawasan timur.

Yanti Sukamdani, Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia,mengatakan sarana dan prasarana di beberapa daerah masih sangat terbatas. Keterbatasan ini masih menjadi kendala dalam pengembangan sektor kepariwisataan di tanah air.

“Untuk itu, optimalisasi sektor kepariwisataan akan menjadi sia-sia jika tidak diimbangi oleh ketersediaan sarana dan prasarana tersebut,” katanya dalam seminar Indonesia Creative Tourism di Kuta, Bali, Jumat (31/5).

Sejauh ini, lanjutnya, pemerintah belum mampu menyediakan sarana dan prasarana yang mumpuni sebagai salah satu prasyarat dari ambisi peningkatan kunjungan wisatawan ke Indonesia. Sebagai catatan, Indonesia menargetkan 9 juta turis pada 2013.

Indonesia bagian timur, paparnya, masih harus menjadi tolak ukur tertinggalnya pariwisata Tanah Air jika dibandingkan dengan negara tetangga. Di daerah itu, masih terbentang pantai dan destinasi wisata indah yang belum dikembangkan akibat minimnya sarana dan prasarana.

Selain sarana dan prasarana, jelas Yanti, pariwisata Indonesia juga sangat memerlukan beberapa hal meliputi konektivitas, promosi dan sumber daya manusia. “Khusus di Indonesia, 2 hal masih menjadi kendala. Selain sarana dan prasarana, pola promosi juga belum efektif,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan pengembangan infrastruktur serta promosi adalah suatu bagian yang terikat. “Pengembangan masih berpusat di desatinasi unggulan seperti bali.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper