BISNIS.COM, JAKARTA—Neraca pembayaran Indonesia tercatat surplus Rp5,82 triliun sepanjang tahun lalu seiring dengan kenaikan jumlah penerimaan dan pengendalian beban.
Sementara itu, pada akhir 2011 neraca pembayaran Indonesia masih mencatatkan defisit Rp25,15 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan Bank Indonesia 2012 yang dipublikasikan hari ini, Senin (13/05/2013), diketahui jumlah penerimaan naik 130,76% menjadi Rp40,04 triliun dari Rp17,35 triliun.
Kontribusi terbesar penerimaan berasal dari pengelolaan moneter Rp39,48 triliun. Jumlah itu melonjak 146,75% dari Rp15,99 triliun.
Selanjutnya penerimaan pengelolaan sistem pembayaran Rp241,27 miliar, pengawasan perbankan Rp26,26 miliar, dan penerimaan lainnya Rp289,26 miliar.
Sementara itu, jumlah beban tercatat turun 24,96% menjadi Rp31,94 triliun dari Rp42,56 triliun. Penurunan terbesar terjadi pada beban pengendalian moneter 36,53% menjadi Rp19,27 triliun dan beban penyelenggaraan sistem pembayaran 27,16% menjadi Rp1,46 triliun.
Jumlah aktiva tercatat Rp1.519,53 triliun dengan posisi ekuitas sebesar Rp166,47 triliun dan posisi kewajiban Rp1.353,06 triliun.