Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBN PERUBAHAN: Anggaran Ini yang akan Disorot SBY Pekan Depan

BISNIS.COM, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali melakukan rapat maraton tentang pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2013.

BISNIS.COM, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali melakukan rapat maraton tentang pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2013.

Memulai awal pekan akan depan, Presiden SBY akan rapat konsultasi dengan pimpinan DPR RI di Kantor Presiden. Rapat konsultasi tersebut rencananya akan dilakukan di Kantor Presiden, Senin (13/5).

Dalam beberapa waktu terakhir, pemerintah memang beberapa kali melakukan rapat untuk membahas RAPBN-P 2013. RAPBN-P tersebut merupakan respon terhadap situasi perekonomian dewasa ini, baik di tingkat global, regional, maupun lokal.

"Ya. Senin, 13 Mei, pukul 08.30 pagi, Presiden menerima pimpinan DPR RI. Presiden didampingi Wapres dan beberapa menteri," kata Juru Bicara Presiden Julian A Pasha sebagaimana dikutip dalam website resmi kepresidenan, www.presiden.go.id, Sabtu (11/5/2013).

Staf Khusus Bidang Ekonomi dan Pembangunan Presiden Firmanzah menjelaskan bahwa RAPBN-P 2013 tersebut secara garis besar berisi tiga hal.

Pertama, penyesuaian tingkatan makro, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan lifting minyak dunia. Kedua, perubahan dan realokasi mata anggaran tertentu, khususnya untuk perlindungan sosial bagi masyarakat yang terdampak kebijakan penyesuaian subsidi BBM.

Adapun hal ketiga yang akan dibahas yaitu penghematan sejumlah anggaran kementerian dan lembaga.

"Jadi, selain penyesuaian subsidi BBM, juga ada langkah penghematan. Penghematan ini untuk mendukung dana perlindungan sosial dan pembangunan infrastruktur," ujar Firmanzah.

Dalam rapat paripurna kabinet di Kantor Presiden pada Rabu (8/5) lalu, SBY menyampaikan harapannya agar pembahasan RAPBN-P ini bisa lebih cepat.

"Mengingat urgensi penyelesaian APBN-P 2013, pemerintah sangat berharap ada kerja sama yang baik antara pemerintah dan DPR-RI sehingga pembahasan bisa berjalan lebih cepat. Pemerintah tidak ingin ada ketidakpastian yang berlangsung terlalu lama," kata Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper