Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI MIGAS: Perlu Ditata Untuk Tarik Investor

JAKARTA--Pemerintah diminta untuk menyiapkan tata kelola industri minyak dan gas bumi (migas) agar mampu menarik investor sekaligus menjaga iklim investasi di sektor yang membutuhkan modal besar itu.

JAKARTA--Pemerintah diminta untuk menyiapkan tata kelola industri minyak dan gas bumi (migas) agar mampu menarik investor sekaligus menjaga iklim investasi di sektor yang membutuhkan modal besar itu.

Lukman Mahfoedz, President Indonesian Petroleum Association (IPA) mengatakan perlu tata kelola industri migas yang lebih baik untuk menggairahkan kembali sektor hulu migas. Apalagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah meminta adanya tata kelola yang lebih baik agar investasi hulu migas terus berjalan.

“Hanya kejelasan, kepastian dan konsistensi yang dapat membuat investasi berjalan di dalam negeri. Karenanya, tata kelola migas memerlukan tiga hal itu. Industri hulu migas itu penuh risiko,” katanya, Rabu (8/5/2013).

Lukman mengungkapkan tahun ini seluruh anggota IPA akan berinvestasi dengan total US$23 miliar untuk belanja modal dan operasi. dari jumlah tersebut, US$2 miliar diantaranya akan digunakan untuk kegiatan eksplorasi agar cadangan migas Indonesia terus meningkat.

Tahun lalu, seluruh anggota IPA menyumbangkan sekitar US$35 triliun dari total penerimaan negara tahun itu. jumlah tersebut sama dengan sekitar 30% dari total penerimaan negara pada 2012 lalu.

Kepala Bagian Humas SKK Migas Elan Biantoro mengatakan saat ini tata kelola migas di dalam negeri sebenarnya telah tersusun dengan baik. Hal itu terlihat dengan adanya mekanisme koreksi dan audit terhadap program kerja yang dilakukan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).

Elan mengungkapkan berdasarkan prinsip kontrak kerja sama, jika terbukti ada permasalahan dalam pelaksanaan kontrak maka hal tersebut merupakan permasalahan hukum perdata. Selain itu, SKK Migas juga telah melakukan suspended account sesuai Pedoman Tata Kerja. (sep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper