BISNIS.COM, JAKARTA—Indonesia dan 56 negara anggota Organisasi Kerjasama Islam membahas masalah promosi keselamatan dan kesehatan kerja, serta pengurangan jumlah pengangguran.
Bahkan, dalam pertemuan di Baku, Azerbaijan pada 25-26 April 2013 itu juga membahas tentang pengembangan kapasitas angkatan kerja, tenaga kerja migran, informasi pasar kerja dan perlindungann sosial.
“Pertemuan menteri tenaga kerja negara-negara anggota OKI itu dilatarbelakangi kesadaran perlunya komitmen kebersamaan di sektor ketenagakerjaan,” kata Menakertrans Muhaimin Iskandar hari ini, Rabu (24/4/2013).
Dia menjelaskan Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia perlu berperan dalam pertemuan ini dan memberi dukungan pada kerangka kerja sama di beberapa bidang ketenagakerjaan.
Pertemuan yang diawali dengan SOM (Senior Official Meeting) pada 23-24 April 2013 untuk membahas draf kerangka kerja sama bidang ketenagakerjaan, draf resolusi menteri dan Deklarasi Baku untuk diadopsi oleh para menaker OKI.
Selanjutnya, kerangka kerja sama itu akan berjangka-waktu 10 tahun dan dibentuk steering committee (SC) yang terdiri dari 2 negara perwakilan Asia, Afrika, Arab, ditambah Sekretariat OKI.