BISNIS.COM, JAKARTA—Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan menjelaskan kronologi insiden pesawat Lion Air tujuan Bandung-Denpasar sebelum melakukan pendaratan darurat di ujung runway 09 Bandara Ngurah Rai Bali.
Mangindaan menjelaskan petugas lalu lintas penerbangan di tower Bandara Ngurah Rai Bali pada pukul 15.08 WITA telah memperbolehkan pesawat Boeing 737-800 itu mendarat.
Mangindaan menyatakan berdasarkan informasi dari petugas tower Bandara Ngurah Rai pada saat kejadian kondisi cuaca berawan dan terjadi hujang rintik-rintik di ujung runway 09 Bandara Ngurah Rai Bali.
“Petugas lalu lintas penerbangan tower memperkenankan pesawat itu mendarat dan artinya clear namun pada pukul 15.10 WITA atau 2 menit kemudian mendarat darurat di sebelah barat runway 09 dan petugas ATC [air traffic control] langsung menakan crash bel [alarm] kalau ada musibah,” ujarnya saat konfrensi pers di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (15/4/2013).
Mangindaan menambahkan ketika melakukan pendaratan darurat, pilot pesawat maskapai Garuda Indonesia yang juga akan melakukan pendaratan di Bandara Ngurah Rai Bali melihat pesawat Lion Air menghilang dan tidak menuju landasan pacu.
Dia menjelaskan pilot pesawat Garuda Indonesia menyaksikan langsung saat pesawat Lion Air yang akan mendarat di Bandara Ngurah Rai Bali.
Pilot pesawat Garuda Indonesia , imbuhnya, pada pukul 15.10 WITA memberikan informasi pada pihak petugas tower Bandara Ngurah Rai Bali dan ketika alarm dibunyikan petugas pemadam kebakaran langsung menuju lokasi kejadian.
Pada pukul 15.11 dia melanjutkan bantuan dari pihak otoritas bandara, pihak TNI, Polisi, petugas ground handling, Badan Sar Nasional, teknisi dan masyarakat memberikan pertolongan.
Dia menjelaskan pada pukul 15.12 WITA pihak TNI dan masyarakat menggunakan boat melakukan evakuasi para penumpang serta awak kabin dan pada pukul 15.55 semua penumpang berhasil dievakuasi menuju rumah sakit dan crisis center.
Kegiatan penerbangan di Bandara Ngurah Rai, imbuhnya, ditutup sejak pukul 15.00 WITA hinggal pukul 17.00 WITA untuk kegiatan evakuasi.