BISNIS.COM, JAKARTA—Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia dan Majelis Pekerja Buruh Indonesia akan menggelar demo menentang rencana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi dan pemberian bantuan langsung tunai.
Penolakan tersebut, dikatakan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, karena biaya transportasi dipastikan naik.
“Ongkos transportasi para pekerja dengan angkutan umum, termasuk ojek akan naik sampai Rp30.00 per bulan,” katanya, Senin (15/4/2013).
Menurut dia, meski pekerja tidak naik bus Damri, PPD atau busway, tapi transportasi angkot dan ojek dipastikan naik jika harga BBM bersubsidi dinaikkan pemerintah.
Tidak hanya itu, Iqbal menjelaskan pekerja/buruh akan membeli makanan dengan harga lebih mahal, dengan biaya tambahan sampai dengan Rp100.000 per bulan karena adanya inflasi.
“Harga sewa atau kontak rumah juga dipastikan naik 100.000 per bulan dan dipastikan daya beli pekerja/buruh juga akan turun sekitar 30% dari kenaikan upah minimal antara Rp500.000 hingga Rp700.000,” tuturnya.
Tidak hanya itu, dia menambahkan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) menjelang Pemilu 2014 sangat politis, sama seperti yang dilakukan pemerintah pada 2004 dan 2009.