BISNIS.COM, JAKARTA—PT Telkom Indonesia menawarkan penerapan smart building dengan desain infrastruktur terpadu antara information and communication technology (ICT) dan elektronik gedung melalui integrated building management system.
Industrial Analysis PT Telkom Indonesia Rizal Jefrisani menuturkan melalui konsep smart building tersebut, pemanfaatan listrik dapat dihemat dan ramah lingkungan.
“Jika gedung ingin dibangun dengan menggunakan konsep ini, setidaknya akan menghemat 15% dari total pemakaian energi. Selain itu, perusahaan juga dapat menghemat capex (capital expenditure) sampai 25%,” paparnya dalam Event Greenright and Green Building Expo & Conference 2013 di Jakarta, Minggu (14/4/2013).
Dia menuturkan melalui teknologi tersebut, pemanfaatan alat pendingin ruangan, temperatur udara, kelembaban, dan pencahayaan, dapat diatur pemakaiannya.
Tidak hanya itu, sambungnya, pemanfaatan lift pada suatu bangunan juga dapat didisain sesuai kebutuhan. Misalnya, intensitas lift dapat diatur cepat lambatnya sesuai interaksi pengguna.
Sejauh ini, jelasnya, bangunan yang sudah memanfaatkan keberadaan teknologi tersebut adalah Hotel Trans Ibis di Bandung.
Telkom menilai pemanfaatan smart building dapat memungkinkan terbentuknya sebuah smart city. Artinya, sebuah kota dengan bangunan-bangunan yang seolah hidup dengan struktur yang dinamis.