BISNIS.COM, JAMBI-Kalangan petani sawit di Jambi merespons program penanaman ulang (replanting) di kebun sawit plasama kawasan PT Sari Aditya Loka dengan program menabung untuk mengantisipasi menyusutnya pendapatan.
Perseroan dibawah grup Astra itu akan mengadakan proyek percontohan replanting pada 2015 yang menurut rencana dimulai 2017. "Dari proyek percontohan akan diketahui apa saja kendalanya, hal itu sekaligus menjadi masukan untuk evaluasi program," kata Administratur PT SAL, Cahyo Kurniawan, Kamis (11/4/2013).
Penanaman ulang pohon sawit sudah mulai disosialisasikan pada warga dan upaya antisipasi pendapatan juga mulai dilakukan dengan program tabungan. Untuk pilot project, perusahaan akan melakukan replanting di kawasan plasma di daerah Pematang Kabau, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Soralangun, Jambi.
"Petani plasma kawasan itu telah mendapat sosialisasi, pendampingan dan pembinaan serta antisipasi pengurangan pendapatan ketika replanting berjalan. Warga telah mulai menabung antara Rp100.000-Rp200.000 per bulan," ujarnya.
"Biasanya diambilkan dari hasil [panen] TBS [tandan buah segar] tiap bulannya, sudah berjalan antara 1-4 tahun dengan cara disetorkan kepada 3 bank. Jadi saat replanting nanti sudah ada tabungan," tambah Kepala KUD, Sunaryo, Kamis (11/4/2013).
Petani Plasma Sawit Antusias Ikuti Replanting
BISNIS.COM, JAMBI-Kalangan petani sawit di Jambi merespons program penanaman ulang (replanting) di kebun sawit plasama kawasan PT Sari Aditya Loka dengan program menabung untuk mengantisipasi menyusutnya pendapatan.Perseroan dibawah grup Astra itu akan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Pamuji Tri Nastiti
Editor : Yusran Yunus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
20 menit yang lalu
Ramalan Nasib United Tractors (UNTR) 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
25 menit yang lalu
Ramalan Ekonomi Indonesia 2025 dari Indef, Inflasi Mendekati 3%
1 jam yang lalu
Industri Petrokimia Menanti Momentum Pemulihan Tekstil
7 jam yang lalu