BISNIS.COM, TANGERANG SELATAN – Pasar Bumi Serpong Damai menjadi acuan revitalisasi pasar percontohan karena menerapkan pembangunan fisik dan pengelolaan yang berorientasi konsumen.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyebutkan setidaknya tiga parameter yang membedakan Pasar BSD dengan pasar tradisional lainnya.
Pertama, bentuk bangunan yang permanen dan pengaturan zoning yang jelas. Kedua, sistem pengelolaan yang teratur dan modern, terkomputerisasi dan sistem keamanan yang ketat. Ketiga, sumber daya manusia yang berkualitas.
“Dengan membandingkan konsep pembangunan dan pengelolaan yang telah diterapkan oleh Pasar BSD dan pasar percontohan, diharapkan program pengembangan revitalisasi pasar tradisional dapat berhasil optimal,” katanya saat berkunjung ke Pasar BSD, Jumat (5/4).
Pasar BSD dibangun pada 1 Juli 2004 menempati lahan seluas 2.400 m2 dengan luas bangunan 1.400 m2. Pasar tersebut memiliki 310 lapak, 320 kios dan 100 ruko.
Pasar ini dilengkapi berbagai fasilitas, seperti lahan parkir yang luas, mushola, toilet, tempat pemotongan ayam yang terpisah dengan bangunan induk, tempat penampungan sampah, instalasi air bersih, gudang, kantor pengelola, pos keamanan dan ATM center.
Kementerian Perdagangan memiliki program pengembangan pasar percontohan yang dimulai sejak 2011 untuk 10 pasar. Jumlah itu bertambah pada 2012 dan 2013, yakni masing-masing 20 dan 23 lokasi pasar.