BISNIS.COM, JAKARTA--Pemerintah akan menggenjot peningkatan produksi gula melalui bongkar ratun.
Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan peningkatan produksi sulit dilakukan melalui perluasan lahan.
"Sulit untuk melakukan perluasan lahan tebu. Peningkatan produksi bisa dilakukan melalui bongkar ratun, tetapi lahannya juga tidak boleh sembarangan," ujarnya, Kamis (4/4).
Rusman menjelaskan bongkar ratun hanya bisa dilakukan di lahan tebu yang produktivitasnya telah menurun. Menurutnya, bongkar ratun tahun ini ditargetkan berlangsung di lahan seluas 50.000 hektare.
Data Kementan menyebut luas lahan tebu terus mengalami penurunan sejak tahun 2009. Luas lahan tebu pada 2011 tercatat mencapai 106.035 hektare, susut 75,89% dibandingkan dengan luas lahan tebu per 2009 seluas 441.440 hektare.
Rusman menambahkan impor gula rafinasi tetap akan dilakukan tahun ini. Namun, impor sebatas dilakukan untuk memenuhi kebutuhan industri.
Besaran impor gula, lanjutnya, masih menunggu audit gula rafinasi yang dilakukan Kementerian Perdagangan. "Kami sedang hitung berapa besar impor rafinasi supaya tidak bocor ke pasar," jelasnya.
Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Gamal Nasir mengatakan Kementan tidak mengubah target produksi gula tahun ini."Target produksi gula nasional tahun ini sebanyak 2,76 juta ton.”
Pasokan gula kristal putih tahun ini diprediksi sebesar 3,81 juta ton. Jumlah tersebut didapat dari stok awal Januari sebesar 914.060 ton, perkiraan produksi 2013 sebesar 2,76 juta ton dan produksi dari raw sugar untuk idle capacity sebesar 140.726 ton. (if)