BISNIS.COM, JAKARTA-PT Pelabuhan Indonesia III menyatakan proyek pelebaran dan pendalaman alur pelayaran barat Surabaya di Pelabuhan Tanjung Perak senilai US$70 juta molor hingga Agustus-September mendatang.
Kepala Humas Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III), Edi Priyanto, mengatakan pengunduran pekerjaan proyek itu lantaran adanya tender ulang ditambah lagi belum selesainya pemindahan pipa gas milik Kodeco Energy yang melintang di alur tersebut.
Pada awalnya rencana itu direalisasikan pada awal tahun ini tetapi karena dalam tender pertama hanya dua perusahaan yang mengajukan yakni Pelindo III dan PT Pelabuhan Jawa Timur (PJT) I, akhirnya tender diulang.
Pelabuhan Jatim I merupakan badan usaha pelabuhan (BUP) swasta di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.
"Ada lima yang daftar, dari lima ini ada yang minta perpanjangan waktu. Tapi ternyata hanya dua yakni kami dan Jatim I. Ini tidak bisa karena mesti tiga peserta, makanya diulang lagi oleh Ditjen Perhubungan Laut,” katanya.
Dia menjelaskan kendala lain adalah belum selesainya pemindahan pipa gas milik Kodeco yang melintasi alur tersebut sehingga pengerjaan pendalaman yang sudah sangat mendesak itu tertunda.
Berdasarkan data Pelindo III, alur pelayaran saat ini baru sepanjang 25 mil laut, lebar 100 meter dengan kedalaman 9,50 meter low water spring (LWS).
Pada tahap pertama tahun ini, dilebarkan menjadi 150 meter dengan kedalaman 13 meter LWS, tahap kedua lebar 200 meter, kedalaman 14 meter LWS dan tahap terakhir ditargetkan kedalaman alur mencapai 16 meter LWS.
Dengan pendalaman alur 13 meter mampu menangani kapal ukuran 60.000 DWT (panamax) dan kedalaman 14 meter kapal ukuran di atas 60.000 DWT (post panamax) bisa ditangani.