Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TAMBANG BATU BARA: Pemerintah Diminta Bikin Pajak Baru pada Renegosiasi KK & PKP2B

BISNIS.COM, JAKARTA--Pemerintah diminta untuk membuat elemen penerimaan negara baru dalam proses renegosiasi kontrak karya (KK) dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B) untuk mengkompensasi turunnya pajak badan.

BISNIS.COM, JAKARTA--Pemerintah diminta untuk membuat elemen penerimaan negara baru dalam proses renegosiasi kontrak karya (KK) dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B) untuk mengkompensasi turunnya pajak badan.

Syahrir AB, Direktur Eksekutif Indonesian Mining Association (IMA) mengatakan pemerintah dapat mengenakan pajak tambahan kepada perusahaan yang memiliki pendapatan di atas rata-rata.

Hal itu untuk mengkompensasi turunnya pajak badan dalam proses renegosiasi kontrak karya (KK) dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B).

“Pengusaha kan minta pajak badan juga diturunkan, akibatnya penerimaan negara akan turun. Kalau saya jadi pemerintah, saya akan membuat sumber penerimaan yang lain, yaitu dengan menciptakan struktur pajak baru bagi perusahaan yang mendapatkan keuntungan di atas batas yang telah disepakati,” katanya di Jakarta, Minggu (311/3/2013).

Syahrir mencontohkan pemerintah dapat mengambil pajak tambahan dari perusahaan yang memiliki profit margin di atas 30%. Akan tetapi bagi perusahaan yang profit marginnya tidak mencapai 30%, maka pemerintah tidak perlu mengambil pajak dari perusahaan itu.(35/yop)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yoseph Pencawan
Editor : Others
Sumber : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper